Stasiun Matraman Dirancang Ramah Penyandang Disabilitas, Toiletnya Terapkan Teknologi Sensor Tangan
Acara soft launching operasional Stasiun Matraman, Jakarta Timur, dilangsungkan ini dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Kami ingin angkutan massal menjadi angkutan prioritas bagi masyarakat. Saat ini kereta api sudah menjadi pilihan utama masyarakat, khususnya di wilayah perkotaan dan aglomerasi,” ujar Menhub.

Dia mengungkapkan, akan terus meningkatkan pelayanan angkutan massal KRL Jabodetabek.
Upaya peningkatan pelayanan yang dilakukan diantaranya yaitu: membangun Double-Double Track (DDT), mempersingkat headway (waktu tunggu kedatangan antar kereta) menjadi 3 (tiga) menit, dan merevitaliasi stasiun.
“Saat ini, pengguna kereta listrik Jabodetabek sudah 1,2 juta penumpang per hari. Ke depan akan terus kita tingkatkan hingga 2 juta penumpang per hari. Insya Allah dalam 2-3 tahun ini bisa kita lakukan,” kata dia.
30 Persen Area untuk Lapak UMKM
Dia juga mengatakan, kehadiran infrastruktur transportasi turut mendukung kemajuan di sektor lain seperti: pariwisata dan UKM.
Untuk itu, telah dialokasikan 30 persen dari area komersial yang ada di simpul-simpul transportasi seperti stasiun, untuk digunakan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Kami telah berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, bersama PT KAI untuk pengalokasian area komersil di stasiun untuk UMKM,” kata Menhub.

Dia meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan tempat untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Stasiun Matraman.
Namun, penerapan perencanaan tersebut juga dianjurkan untuk melalui tahapan selektif yang akurat.
"Diharap bisa ada UMKM di Stasiun Matraman ini, contohnya pelaku usaha kopi, tetapi didasari produk nya juga harus enak apabila ingin ditempatkan disini," kata Budi, Minggu (19/6/2022).
Budi berujar, kebijakan menerapkan hal tersebut perlu dilakukan, karena hal tersebut merupakan bentuk dari bagian langkah pendukung untuk para pelaku UMKM.
“Kita wajib dukung para pelaku UMKM, dan kalau produk luar negeri belum ada di Stasiun Matraman lebih baik UMKM yang didahulukan,” ujar Budi.
Hal serupa juga disampaikan Teten Masduki. Dia mengatakan, perencanaan tersebut perlu direalisasikan.

Teten juga menjelaskan Imbauan teknis penerapan tersebut dengan cara menyediakan infrastruktur publik wajib mewadahkan total 30 persen terkhusus untuk pelaku UMKM.