Selasa, 30 September 2025

Hari Kartini

Kisah Lasmina Mampu Sekolahkan Anak Berkat Menjahit

Bertepatan hari Kartini ini, dia berpesan agar anak muda, khusunya perempuan harus memiliki semangat.

Editor: Adi Suhendi
(Fersianus Waku/Tribunnews.com)
Lasmina (30), seorang penjahit pinggir jalan di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (21/4/2022). 

"Dulu sih upah minimum regional (UMR) kecil ya. Kalau enggak salah Rp 1 juta per bulan," ucapnya.

Setelah menjahit beberapa baju, Lasmina menelpon suaminya agar melayani beberapa pengunjung lainnya.

Sebab, di sebelah Lasmina terdapat mesin jahit milik suaminya.

Sejurus kemudian, dia pun melanjutkan kisahnya.

Dia mengaku tak malu dengan pekerjaannya.

"Ngapain malu sih. Yang ada malah bangga bisa bantu suami dan anak-anak," ungkapnya.

Lasmina enggan menceritakan penghasilannya per hari.

Sebab, tiap hari pengunjungnya tidak tentu.

Kadang banyak, kadang sepi.

Baca juga: Hari Kartini, Iriana Jokowi Berikan 514 Penghargaan Bagi Perempuan Indonesia se-Tanah Air

"Enggak nentu. Intinya kalau lagi ada jahitan ya ada. Pokonya ada saja tiap hari," ucapnya.

Kendati demikian, wanita yang mengenakan kemeja lengan panjang kuning itu mengaku dirinya tetap bersyukur meski penghasilannya terkadang kurang.

"Intinya bersyukur saja," ungkapnya.

Keberadaan para penjahit di lokasi ini tak gratis.

Sebulan sekali, mereka harus membayar uang keamanan kepada ormas.

"Ada yang bulanan minta Rp 100 ribu per hari. Ada juga yang minta per hari Rp 5 ribu," ucapnya.

Bertepatan hari Kartini ini, dia berpesan agar anak muda, khusunya perempuan harus memiliki semangat.

"Perempuan jangan pantang menyerah, selalu berusaha. Intinya ada niat dan kemauan. Jangan milih-milih pekerjaan yang penting halal," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan