Inkoppas Sarankan Pemerintah Terapkan Skema Baru saat Operasi Pasar, Ini Penjelasannya
Inkoppas) meminta pemerintah memiliki skema baru untuk dalam menjalankan program operasi pasar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Induk Koperasi Pedagang Pasar ( Inkoppas) meminta pemerintah memiliki skema baru untuk dalam menjalankan program operasi pasar, seperti minyak goreng untuk mengembalikan harga seperti dalam kondisi normal kembali.
Mereka menyarankan, kalaupun ada operasi pasar misalnya minyak goreng, sebaiknya barang- barang ini dititipkan kepada pedagang pasar dengan jumlah yang disesuaikan.
"Nanti biarkan mekanisme pasar yang berjalan, ada pembeli yang membeli dan ada pedagang yang berjualan," kata Andrian Lame Muhar, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga di Jakarta, Senin (21/3/2022).
Baca juga: Ketua KPK Minta Mendag Panggil Bimoli, Tropical, Hingga Filma Terkait Kelangkaan Minyak Goreng
Andrian menilai saat pemerintah melakukan operasi pasar dan barang dibikin seperti bazar depan pasar sehingga kelihatan musiman dan jika sudah habis stok, maka orang- orang menjadi rebutan.
"Seharusnya diberikan kepada pedagang pasar akan terjadi seperti biasa di mana pembeli datang untuk membeli dan pedagang juga berjualan," ujarnya.
Andrian mengatakan, jika mendapatkan kepercayaan, Inkoppas siap menyalurkan ke Koppas- Koppas di bawah naunganya,
Inkoppas memiliki 2.689 Koppas dan Koppas yang bukan naunganya akan diajak berkonsolidasi, sehingga Koppas ini akan menyalurkan ke anggotanya dan ini lebih kondusif.
Baca juga: PKB Tolak Usulan Hak Angket PKS Soal Minyak Goreng: Mau Lebaran, Akan Menimbulkan Kegaduhan
"Masalah harga kalau di paksakan sesuai HET, jika masalah ini tidak memungkinkan biarkan harga berjalan sesuai mekanisme pasar, yang penting tidak ada kelangkaan di pasar, kalau sudah tidak langka maka pelan-pelan harga diturunkan kembali mengikuti eceran tertinggi yang di tetapkan Pemerintah, tapi jangan kedua-duanya dipaksakan pemerintah," katanya
Andrian mengatakan, pihaknya sudah menduga sejak lama yaitu bulan Mei tahun lalu kelangkaan ini akan terjadi dan apabila tidak diantisipasi dengan cepat maka terjadi seperti ini.
"Jika Pemerintah yang turun ke bawah apa pemerintah punya data yang valid tentang pedagang pasar yang ada di pasar tersebut, mana yang pedagang daging dan mana yang pedagang minyak goreng," katanya.
Upaya-upaya yang dilakukan Inkoppas yaitu menginstruksikan kepada ketua antar lembaga untuk membuka komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait masalah pangan.
"Inkoppas telah berkirim surat ke Kementrian Perdagangan untuk berkomunikasi, meminta agar Inkoppas menjadi salah satu penyalur minyak goreng murah, karena memiliki jaringan yang masif ke bawah, " tutur Andrian.
Inkoppas juga telah berkomunikasi dengan BUMN pangan lain seperti RNI dan Bulog yang di gadang- gadang memiliki stok minyak goreng yang cukup untuk membantu menyalurkan kepada koperasi pedagang pasar untuk di salurkan kepada pedagang pasar.
"Kami juga berkomunikasi dengan produsen- produsen minyak goreng swasta agar Inkoppas dilibatkan sebagai distributor," katanya.