Rabu, 1 Oktober 2025

Ajak Publik Berbagi di Bulan Suci, ACT Gulirkan Program ''Kan Ramadhan''

Untuk menyambutnya, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggulirkan program ‘Kan Ramadhan’  Jumat (4/3/2022).

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Johnson Simanjuntak
Ist
Presiden ACT Ibnu Khajar (tengah) bersama figur publik Ade Jinggo (paling kiri), Dewan Syariah ACT Ustaz Bobby Herwibowo, figur publik Chand Kelvin, dan Ketua Dewan Pembina ACT Imam Akbari (paling kanan) di peluncuran teman Kan Ramadhan di Masjid Al-Chairu Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (4/3/2022) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurang dari satu bulan lagi, umat Islam akan menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.

Untuk menyambutnya, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggulirkan program ‘Kan Ramadhan’  Jumat (4/3/2022).

Presiden ACT Ibnu Khajar di acara seremoni peluncuran program ini di Masjid Al Chairu, Pamulang, Tangerang Selatan menjelaskan ‘Kan Ramadhan’ bermakna semua jenis ibadah, termasuk memberikan sedekah pada bulan Ramadan, tanpa harus memikirkan alasan-alasan tertentu.

Semua kebaikan dan ibadah yang dilakukan selama Ramadhan  hanya memiliki satu alasan, yakni karena kehadiran bulan Ramadan. Kebiasaan itu  diharapkan berkelanjutan setelah Ramadan usai.

"Sebelum Ramadan, kita harus menyambutnya dengan persiapan-persiapan terbaik. Saat Ramadan berlangsung, kita lakukan ibadah-ibadah terbaik. Termasuk sedekah terbaik. Lalu setelah Ramadan, kita harus memberi yang terbaik atas berkah dari bulan Ramadan yang kita dapatkan," ujar Ibnu, Jumat (4/3/2022).

Meski kehadiran Ramadan tahun ini masih berbarengan dengan pandemi Covid-19, dia berharap hal ini tidak mengurangi kekhusyukan umat dalam beribadah. Ibnu berharap, dengan kondisi saat ini justru bisa menyemangati umat Islam beribadah.

Ibnu mencontohkan, melalui sedekah di saat pandemi, masyarakat bisa lebih menguatkan mereka yang membutuhkan, misalnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga: Wagub DKI Sebut Harga Pangan di Jakarta Naik Jelang Ramadan dan Pengaruh dari Perang Rusia-Ukraina

Dia juga menjelaskan, selama Ramadan ACT telah menyiapkan sejumlah program lengkap yang sesuai kebutuhan umat, dengan aktivitas implementasi yang masif, serta didukung tim relawan yang besar dengan jangkauan yang luas, mulai dari bantuan pangan, bantuan untuk guru dan dai di tepian negeri, pembangunan masjid di pelosok daerah, distribusi mushaf Al-Qur’an, dan zakat fitrah.

Selain di Indonesia, beragam aksi kebaikan selama masa Ramadan juga akan menyapa penduduk di negara terdampak konflik kemanusiaan dan krisis sumber daya. Di antaranya, warga di negara Palestina, Suriah, Yaman, Rohingya, serta warga prasejahtera di negara-negara di benua Afrika.

Ustaz Bobby Herwibowo yang juga merupakan Dewan Syariah ACT mengatakan, meski pahala di bulan Ramadan amat menggiurkan, namun bukan keputusan yang tepat menunggu bulan Ramadan untuk melakukan ibadah terbaik. Sebab, tidak semua orang akan memiliki cukup umur untuk menjumpai Ramadan 1443 Hijriah.

"Bisa saja besok kita meninggal dunia. Sehingga apa yang kita rencanakan tidak tersampaikan karena memang Allah SWT telah mentakdirkan umur kita tidak sampai ke Ramadan tahun ini. Jadi mulailah beribadah, termasuk bersedekah dari sekarang. Pada bulan Syaban ini, merupakan momen diangkatnya amal perbuatan kita oleh malaikat pencatat amal untuk dilaporkan kepada Allah," jelasnya.

Ustaz Boby mengibaratkan bulan Ramadan adalah musim panen, sedangkan bulan Syaban adalah masa tanam. Ia mengimbau untuk masyarakat agar mulai membiasakan dan meningkatkan ibadahnya sejak bulan Syaban. Sehingga nantinya ketika Ramadan tiba, masyarakat dapat terbiasa dengan tingginya intensitas ibadah saar Ramadan, dan mampu memperoleh pahala ibadah sebaik-baiknya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved