Ternyata Sempat Akan Dikeroyok Warga, Driver Taksi Online yang Remas Penumpangnya Langsung Kabur
Warga berdatangan dan hendak beramai-ramai mengeroyok driver tersebut setelah Novia Tambrani berteriak keras setelah mengalami pelecehan.
"Trus dia turun dari mobil dan langsung "PEGANG2" cici gua @juliatambrani sambil mengancam akan bawa temen2nya dan keroyok kita, terus gak lama kemudian supir itu megang2 gw juga."
(dirangkul,peluk,peggang dagu,dan kena PD gw). Gw tepisdong tangan dia langsung lah gw di TAMPAR sama tuh supir.
Setelah dia nampar gw, Gw sama nci gw langsung bela diri dong pukulbalik, tuh supir malah langsung tendang gw di bagian perut.
Dan supir mau langsung kabur gitu aja. Gw ga terima dong di perlakuin kyk gitu.
Gw ributin lagi smpe akhirnya banyak banget warga misahin.
Setelah warga & ade sepupu gw dateng @berlaskhristian_ langsung lah ade gw naik pitam begitu denger gw di gampar & tendang.
Gelut lah mereka ber2 sampe ade gw berdarah di bagian bibir dan kaki. Akhirnya masalah ini gw bawa ke polisi.
Menyertai paparannya ini, sang penumpang juga memasang foto sang driver yang diduga menjadi pelaku penganiaya, foto mobilnya dan foto dokumen surat berobat ke dokter.
Tanggapan Grab Indonesia
Grab Indonesia menanggapi insiden dugaan penganiayaan penumpang taksi online Grabcar yang diduga dilakukan oleh pengemudi Grabcar yang membawa sebuah MPV warna gelap bernomor polisi B 1563 COT.
Insiden tersebut mengakibatkan penumpang mengalami luka dan memar karena ditendang oleh sang driver setelah sebelumnya satu dari dua penumpang tersebut mengalami muntah dalam perjalanan.
Berikut tanggapan resmi Grab seperti disampaikan Iki Sari Dewi, Director of Business Jabodetabek Grab Indonesia, terkait insiden tersebut.
"Grab turut prihatin dan sangat menyesalkan terjadinya insiden ini. Laporan ini tengah ditindaklanjuti oleh tim kami di mana akun mitra pengemudi terlapor sudah dibekukan, dan investigasi lebih lanjut tengah berjalan sesuai standar prosedur dan kode etik perusahaan," sebut manajemen Grab dalam pernyataan tertulisnya kepada Tribunnews, Jumat (24/12/2021.
"Penyusunan standar prosedur dan kode etik ini telah dikonsultasikan dengan institusi berwenang."
"Kami juga telah menawarkan penggantian biaya pengobatan penumpang dan pendampingan penumpang berupa penawaran bantuan untuk memproses laporan insiden kepada pihak yang berwajib dan telah menawarkan konseling psikososial untuk pemulihan.
"Keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama kami."
"Grab tidak mentolerir kekerasan dalam bentuk apapun, dan akan menindak tegas mitra yang terbukti terlibat dalam aksi kekerasan, termasuk memberikan sanksi berupa pemutusan kemitraan dan mengambil langkah hukum jika diperlukan," ujar Iki Sari Dewi.