FAKTA Polisi Tolak Laporan Korban Perampokan, Kapolda Metro Jaya Marah hingga Permintaan Maaf
Berikut ini fakta-fakta polisi tolak laporan korban perampokan hingga menyebabkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran marah besar.
Zulpan menegaskan, Polda Metro Jaya akan melakukan evaluasi terhadap setiap personel yang terindikasi melakukan pelanggaran.
Ke depan, Polda Metro Jaya juga akan melakukan pengawasan di setiap jajaran baik di Polsek dan Polres.
"Ke depan kami akan melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap oknum-oknum polisi yang bertindak semena-mena. Bagi siapa saja yang terbukti melanggar akan ditindak secara tegas dalam hal ini Propam, ya," tambahnya.
4. Kronologi kejadian
Penolakan laporan Meta berawal saat Meta baru pulang kerja dari Tangerang menuju Jakarta, Selasa (7/12/2021).
Diberitakan Tribunnews.com, ketika sampai di Jalan Sunan Sedayu, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Meta berhenti di satu ATM yang berada di sebuah minimarket.
Setelah beberapa ratus meter meninggalkan minimarket, satu pengemudi sepeda motor membuntuti sambil menunujuk bagian belakang.
"Saya jalan terus, nah beberapa meter lagi ada lagi motor, dia ketuk spion saya. Tapi saya hiraukan, sampai dua kali saya hiraukan," kata Meta saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (12/12/2021).
Namun beberapa ratus meter setelahnya, sekira pukul 19.20 WIB seorang pengemudi sepeda motor lain kembali melakukan hal serupa kepada sambil mengetuk kaca mobil.
Lantaran panik korban akhirnya menepikan kendaraan depan satu pabrik yang dinilai memiliki penerangan terang dan ramai sehingga aman, lalu keluar mengecek kendaraannya.
Tapi saat lengah itu pelaku yang membuntuti korban membuka pintu mobil lalu mengambil tas Meta yang berada di bagian dalam mobil, kejadian ini tersorot CCTV yang rekamannya viral.
"Enggak lama sadar tas saya diambil dari mobil, padahal di sekitar situ ada tukang bensin eceran juga. Tapi mereka juga enggak engeh, karena posisi pencuri lagi jongkok," ujarnya.
Nahas saat Meta hendak melaporkan kejadian ke Polsek Pulogadung, Polrestra Jakarta Timur laporannya diduga tidak ditanggapi serius oleh jajaran yang saat kejadian bertugas.
Seorang personel Polsek Pulogadung yang tidak berpakaian dinas justru meledek Meta saat dia menjelaskan kronologis kejadian dan rincian barang hilang di antaranya lima kartu ATM.
"Ngapain sih punya ATM banyak-banyak intinya. Memang ibu enggak tahu adminnya itu mahal begitu. Terus saya saja punya ATM cuman Mandiri sama BRI saja," tuturnya menirukan ucapan.