Virus Corona
Pemprov DKI Ajak Masyarakat Turut Berkolaborasi Tangani Pandemi Covid-19
Pemprov DKI Jakarta terus mengajak masyarakat turut berkolaborasi dalam penanganan pandemi Covid-19.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta terus mengajak masyarakat turut berkolaborasi dalam penanganan pandemi Covid-19.
Sejak pandemi melanda pada 2020 lalu, Pemprov DKI terus memaksimalkan program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB).
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Sekretaris Daerah DKI Jakarta mengatakan, KSBB merupakan platform yang memfasilitasi semua pihak untuk bahu membahu berkolaborasi memberikan bantuan kepada masyarakat dalam berbagai bidang.
"Tujuannya untuk membangkitkan kondisi Jakarta dari dampak pandemi, serta menjaga semangat kolaborasi warga Jakarta," ucapnya.
Hingga saat ini ada 6 jenis KSBB yang masih berjalan, yaitu bidang pangan, pendidikan, persampahan, permukiman, ketenagakerjaan, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Seluruh program KSBB ini terus berjalan dengan pendampingan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pengampu.

"Pemprov DKI melakukan need assessment estimasi kebutuhan, memfasilitasi informasi mengenai target penerima bantuan dan memberikan informasi panduan pelaksanaan program melalui platform KSBB," ujarnya.
Dari keenam jenis KSBB itu, bidang pangan menjadi yang paling banyak jumlah realisasinya.
KSBB Pangan dimulai jelang Hari Raya Idul Fitri pada 2020 lalu.
Program ini pun mendapat sambutan dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat.
Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang saat itu diterapkan pun membangkitkan semangat kesetiakawanan masyarakat untuk membantu sesamanya yang terdampak secara ekonomi.
"KSBB Pangan menerima komitmen bantuan dari berbagai elemen yaitu, instansi pemerintah, dunia usaha, lembaga sosial, asosiasi, komunitas, kelompok masyarakat, serta perorangan," kata dia.
Total komitmen yang terkumpul dari para donatur mencapai 64.464 paket sembako, 174.948 paket makan siap saji, 33.687 paket lebaran, dan 2.344 paket Tunjangan Hari Raya (THR).
Masyarakat yang rentan secara ekonomi di tingkat RW, panti, maupun pesantren menjadi sasaran program ini.