Selasa, 30 September 2025

Wujudkan Ibu Kota yang Bersih, Pemprov DKI Ajak Masyarakat Terlibat Program Jakarta Sadar Sampah

Data dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, rata-rata volume sampah ibu kota pada 2020 lalu mencapai 7.424 ton per hari.

Dok Pemprov DKI
Tumpukan sampah yang terlihat sudah menggunung di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampah menjadi salah satu permasalahan di DKI Jakarta yang hingga kini belum terselesaikan dengan baik.

Data dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, rata-rata volume sampah ibu kota pada 2020 lalu mencapai 7.424 ton per hari.

Mayoritas didominasi oleh sisa makanan sebesar 53 persen, plastik 9 persen, residu 8 persen, kertas 7 persen, dan lain-lain.

Guna mengatasi masalah ini, berbagai upaya dilakukan Pemprov DKI, salah satunya dengan program Jakarta Sadar Sampah.

Melalui program ini, Pemprov DKI mengajak masyarakat turut berkolaborasi mewujudkan ibu kota yang lebih bersih dan hijau.

Sampah lagi di dki
Tumpukan sampah yang terlihat sudah menggunung di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

“Jakarta Sadar Sampah mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan turut terlibat melalui tiga aksi nyata, yaitu mengurangi, memilah, dan mengolah sampah,” ucap Kepala Dinas LH DKI Asep Kuswanto.

Untuk saat ini, uji coba pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal sudah dilaksanakan di 147 RW percontohan.

Pengangkutan terjadwal ini ditentukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sesuai jenisnya.

Pemprov DKI Jakarta pun menargetkan dalam tiga tahun ke depan seluruh RW di ibu kota sudah terlibat aktif dalam program ini.

Pemilahan sampah juga sudah dilaksanakan di area perkantoran dengan melibatkan 22 kantor.

Adapun pemilahan dilakukan berdasarkan wadah yang disiapkan dan setiap perkantoran juga memiliki sistem Pengelolaan Kawasan Mandiri.

Penerapan program ini di area perkantoran akan diawasi langsung oleh Dinas LH DKI Jakarta.

Guna mengurangi sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dan membantu pengelolaan sampah, Pemprov DKI juga terus memperbanyak bank sampah.

Dinas LH DKI mencatat, sampai saat ini sudah ada 3.015 unit bank sampah yang tersebar di ibu kota.

“Jumlah sampah yang terkelola oleh bank sampah rata-rata selama tujuh bulan di tahun 2021 mencapai 654.430,76 kg/bulan,” ujarnya.

Asep menjelaskan, mengajak masyarakat memilah dan mengolah sampah bukan sesuatu yang mudah.

Sebab, pemilahan sampah merupakan perilaku atau kebiasaan, sehingga butuh waktu untuk dapat mengubah kebiasaan dan perilaku seseorang.

“Butuh kesadaran bahwa sampah itu sesuatu yang perlu perhatian dari semua orang,” kata Asep.

Untuk itu, Pemprov DKI akan memberikan penghargaan kepada kelompok masyarakat yang sudah turut andil dalam mengatasi masalah sampah di ibu kota.

Apresiasi terhadap kelompok masyarakat yang dianggap peduli dan sukses mengolah sampah akan diberikan secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada akhir tahun nanti.

“Terdapat kategori Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) RW terbaik. Ini bentuk apresiasi dari kami,” tuturnya.

Hingga saat ini, Dinas LH DKI Jakarta masih dalam proses verifikasi lapangan untuk menentukan BPS RW terbaik.

Dengan apresiasi yang diberikan ini, Pemprov DKI berharap masyarakat bisa turut terlibat dalam mewujudkan ibu kota yang lebih bersih.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved