Berikan Hunian Layak bagi Warga, Pemprov DKI Bangun Kampung Susun Kunir untuk Korban Gusuran

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya memberikan hunian yang layak untuk warganya, tak terkecuali bagi korban gusuran.

Penataan ulang kampung-kampung yang sempat digusur mulai dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, salah satunya di kawasan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.

Pencanangan pembangunan Kampung Susun Kunir pun diresmikan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pada 14 Oktober 2021 lalu.

“Kampung Susun Kunir adalah salah satu wujud komitmen dari kami untuk memastikan warga mendapatkan hunian yang layak ketika mereka rumahnya harus digusur untuk kepentingan publik,” ucap Anies dalam sambutannya, Kamis (14/10/2021).

Menurut rencana, sebanyak 33 Kepala Keluarga (KK) akan menempati Kampung Susun Kunir.

Setelah terpilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 silam, Anies berjanji bakal membangun shelter atau tempat tinggal sementara bagi 33 KK korban gusuran ini.

“Saya ingat datang ke tempat ini awalnya 2018 bertemu dengan warga yang saat itu masih tinggal di bedeng tenda, waktu itu belum ada shelter,” ujarnya.

Di hadapan warga Kampung Kunir, Gubernur Anies menjanjikan hunian yang layak bagi puluhan keluarga korban gusuran itu.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun menjelaskan, Kampung Susun Kunir akan dibangun dengan tetap mempertahankan suasana keasrian kampung tersebut.

“Konsep kampungnya dipertahankan dengan rancangan yang sesuai. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada tim yang sudah merancang tempat ini sesuai dengan setting lokasinya,” ujarnya.

Ruang bersama yang cukup luas nantinya bakal dibangun tepat di sisi sungai. Kemudian, ruang interaksi juga akan ditempatkan di bagian selasar yang ada di lantai dasar.

“Itu semua akan menjaga situasi kampung dalam sebuah rumah susun,” kata Anies.

Anies pun berharap, pembangunan Kampung Susun Kunir ini bisa rampung tepat waktu sehingga warga yang dulu sempat tergusur bisa mendapatkan hunian layak.

“Kami ingin memastikan bahwa kelangsungan hidup terjaga, masa depan anak-anaknya tetap bisa diamankan. Itulah sebabnya proses pembangunan kampung-kampung yang semula warganya tergusur kami lakukan di beberapa waktu ini,” tuturnya.

“Karena kami ingin memberikan solusi perumahan bagi mereka,” sambungnya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, Kampung Susun Kunir akan dibangun dengan pendekatan Community Action Plan (CAP).

Penataan kawasan dengan pendekatan CAP merupakan upaya kolaborasi antara warga dengan pemerintah, sehingga warga dapat mewujudkan harapan dan keinginan untuk menata kawasan permukiman sesuai kebutuhan mereka.

Pendekatan yang sama juga digunakan Pemprov DKI dalam pembangunan Kampung Susun Akuarium yang sudah diresmikan Gubernur Anies Baswedan pada 17 Agustus 2021 lalu.

“Saat ini Pemprov DKI sedang mengedepankan hunian yang memiliki interaksi sosial yang tinggi antar penghuninya, serta bisa mengakomodir keberagaman kebutuhan penghuninya,” ucapnya, Senin (18/10/2021).

Walau pendekatan yang digunakan sama, Sarjoko menyebut, pembangunan Kampung Susun Kunir akan berbeda dibandingkan Kampung Susun Akuarium yang sudah lebih dulu diresmikan.

“Sebenarnya tidak ada perbedaan antara rumah susun dan kampung susun yang secara harfiah merupakan hunian vertikal, tetapi desain satu dengan lainnya pasti berbeda cukup signifikan,” ujarnya.