Penembakan di Tangerang
Juragan Angkot Sewa Eksekutor Habisi Nyawa Paranormal di Tangerang, Pelaku Dendam Istri Diselingkuhi
Kepolisian akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan Ustaz Arman alias Alex (A) yang merupakan seorang paranormal di Tangerang, Banten.
"Dua tahun yang lalu, istrinya disuruh mengaku (oleh M), tapi belum ada pengakuan. Saat M mau menunaikan haji, baru istrinya mengaku, bahwa saat dia berobat dengan rayuan terjadi di rumah A dan juga berpindah ke hotel di Tangerang," kata Yusri.
M pun meradang dan geram terhadap A akibat perselingkuhan itu.
Ditambah lagi, M mengetahui kakak iparnya yang telah meninggal diduga turut menjadi korban perselingkuhan A.
"Inilah yang menimbulkan M dendam untuk menghabisi korban," katanya.
Baca juga: Ternyata Bukan Ustaz, Inilah Profesi Sebenarnya Arman yang Jadi Korban Penembakan di Tangerang
Guna melancarkan aksinya, M pun mengeluarkan uang Rp 60 juta untuk menghabisi nyawa A.
Ia menyediakan uang Rp 50 juta untuk menyewa eksekutor dan Rp 10 juta untuk Y sebagai perantara.
A tewas setelah ditembak K atas perintah M di depan rumahnya, Sabtu pekan lalu sekitar pukul 18.30 WIB.
Sementara S bertugas sebagai joki untuk memantau situasi dan mengantar eksekutor penembakan di Pinang, Kota Tangerang.
Berdasarkan keterangan saksi, korban tertembak di bagian pinggang.
Korban segera dibawa ke Rumah Sakit Mulya Pinang.
Namun, pada pukul 19.17 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.
Korban bukan ustaz
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat memastikan bila korban A bukan seorang ustaz.
Menurutnya A berprofesi sebagai paranormal.
"Jadi bukan ustaz, korban adalah paranormal. Cuma warga sekitar menyebutnya ustaz karena sering melayani pasien dengan pengobatan alternatif," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Selasa (28/9/2021).
Selain itu, saat pemeriksaan saksi dan olah TKP, polisi mengamankan daftar buku yang berisi nama-nama pasien yang berobat kepada A.
Baca juga: Balas Dendam, Motif Penembakan Ustaz di Tangerang karena Korban Pernah Setubuhi Istri Tersangka
Sebutan ustaz baru disandang ketika memimpin majelis taklim di wilayah tempat tinggalnya.
"Jadi kami pastikan tidak ada hubungannya dengan ustaz, karena korban memang tidak mengajar mengaji atau mengajar ilmu agama di wilayahnya. Kami dapatkan info itu saat pemeriksaan saksi dan pengakuan pihak keluarga bahwa ia hanya seorang paranormal yang melayani pengobatan alternatif. Sebutan ustaz baru-baru saja saat ia dipilih menjadi ketia Majelis Taklim," kata Tubagus. (Tribunnews.com/ Fandi)