Senin, 6 Oktober 2025

Mudik Lebaran 2021

Modus Sopir Travel Gelap di Tengah Pelarangan Mudik, Menunggu Kelengahan Petugas di Pos Penyekatan

Beberapa daerah yang menjadi tujuan dari penyedia layanan transportasi gelap ini yakni antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Lampung

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Mobil-mobil trevel gelap yang membawa pemudik telah diamanakan di Polda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (29/4/2021). Selama dua hari sejak Selasa (27/4/2021) dan Rabu (28/4/2021), Ditlantas Polda Metro Jaya menindak dan mengamankan sebanyak 115 mobil atau kendaraan travel gelap yang membawa calon pemudik dari sejumlah titik dan wilayah di Jakarta. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

"Sudah saya identifikasi semuanya akan saya tindak secara tegas bila melakukan pelanggaran. Sanksinya jelas ditilang. Bila perlu ditahan sampai nanti selesai lebaran," kata Istiono.

Korlantas sejak 22 April 2021 telah memberlakukan pengetatan mudik melalui Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD).

Kemudian pada 6-17 Mei 2021 baru digelar operasi terkait pelarangan mudik. Pengetatan mudik akan kembali diberlakukan pada 18-28 Mei 2021.

Serangkaian operasi dilakukan demi menekan penyebaran Covid-19 selama momen libur lebaran.

"Pengendalian transportasi kita kendalikan semuanya, dan mobilitas di lapangan kita kendalikan bersama-sama. Terpenting adalah kesadaran masyarakat juga ikut untuk mengurangi perjalanan, mengurangi mobilitas untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini," ujarnya.

Jalur Tikus

Seorang sopir travel gelap, yang minta nama sebenarnya tidak dipublikasi, sebut saja Mamat (39) sempat menceritakan bagaimana dia mengantar para pemudik hingga ke kota tujuan.

Mamat biasanya melalui jalur tikus atau menunggu lengah petugas di pos penyekatan.

"Ya pokoknya kita cari celahnya, lewat jalur yang enggak banyak dilewatin, atau jalur tikus. Kita juga harus hapal jamnya petugas jaga, kita cari lengahnya," kata dia.

Ia pun mencontohkan untuk menuju ke Cilacap, Jawa Tengah misalnya. Pada pengalaman lebaran tahun lalu dirinya menjemput warga yang hendak mudik hingga depan rumahnya.

Hanya dengan membayar Rp 350 ribu pemudik senang dan makin menjadi favorit angkutan travel gelap tersebut.

"Misal ada yang berangkat dari Bekasi, ya kita jemput depan rumah, biasanya malam jelang pagi," ujarnya.(Tribun Network/den/igm/har/ris/wly)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved