Jakarta Selalu Memesona, Dari Pusat Grosir Kacamata Hingga Jam Tangan Lusinan
Sejak lama Jakarta selalu punya cerita. Boleh dibilang Jakarta kini punya julukan surganya belanja.
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ingin mencari barang-barang seperti koleksi kacamata, jam tangan, pakaian hingga sepatu dengan harga terjangkau?
Kota Jakarta punya segalanya yang Anda butuhkan. Cobalah sambangi Pusat Grosir Pasar Senen di Jakarta Pusat.
Sejak lama Jakarta selalu punya cerita. Boleh dibilang Jakarta kini punya julukan surganya belanja.
Di Blok IV - V Grosir Senen Jaya di Pasar Senen, Jakarta Pusat, misalnya. Kita akan menemukan sentra belanja fesyen yang menyediakan jutaan barang-barang import dengan harga yang relatif jauh lebih terjangkau.
Baca juga: Kawasan Senen Jakarta Pusat Kini Lebih Tertata Rapi dan Artistik
Berlokasi strategis di jantung Kota Jakarta, Pusat Grosir Senen Jaya Blok IV dan V sangat dikenal, baik oleh warga Jakarta sendiri, pendatang dari berbagai pelosok negeri, maupun penduduk sekitar Jakarta macam Bekasi, Bogor, Depok dan Tangerang, yang dulu menyebut ke pinggirannya Jakarta saja sudah ke kota.
Proyek Senen hanya berjarak ‘selemparan batu’ dengan Bandara Internasional Kemayoran dan Stasiun Gambir yang ketika itu menjadi sentralnya kegiatan warga Jakarta.
Bicara soal barang fesyen tentu akan mengerucut pada jam tangan dan kacamata, selain pakaian. Dua produk itu dijajakan banyak sekali di 1.500 kios di Blok IV.
Jam tangan dan kacamata model apa saja ada. Dari yang kelas murah hingga yang branded pun bisa dibawa pulang, dikoleksi atau dipadupadankan dengan pakaian favorit Anda.
Baca juga: Memelintir Tali Masker Bisa Cegah Kacamata Berembun? Cari Tahu Fakta Sebenarnya di Sini
“Gudangnya para reseller jam tangan dan kacamata ya di sini. Penjual jam tangan dan kacamata di berbagai tempat seperti pasar, pinggir jalan dan tempat wisata serta toko-toko yang khusus menjual dua produk itu, rata-rata ambil barangnya di Senen Jaya Blok IV ini,” ujar Manajer Pengelola Pusat Grosir Senen Jaya Blok IV dan Jembatan Multifungsi, Suparman, di Jakarta, belum lama ini.
Suparman menjelaskan, pelanggannya kebanyakan adalah para pedagang jam tangan dan kacamata yang menjual secara eceran. Mereka datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Paling banyak dari Jawa Timur, Madura, Sumatra dan Sulawesi. Umumnya mereka membeli dalam jumlah partai besar.
Setiap hari ada 7.000-8.000 pengunjung yang datang. Sebelum pandemi jumlahnya bahkan lebih dari 20.000 pengunjung per hari. “Sekali belanja langsung banyak karena di daerahnya dijual lagi. Rata-rata mereka sudah punya toko langganan, jadi sudah tahu daftar belanjanya apa saja,” terangnya.
Baca juga: Selesai Direvitalisasi, Pasar Senen Kini Makin Menawan dan Instagrammable!
Di Lantai Dasar, Senen Jaya Blok IV kita bisa menemukan banyak pedagang yang menjajakan ratusan bahkan ribuan jam tangan beraneka gaya. Jam tangan dengan karakter superhero dan kartun lucu untuk anak-anak dipajang menggantung di dinding konter. Jumlahnya lebih dari 1.000 pcs.
Warnanya rupa-rupa dan menyolok. Ada pink, oranye, merah, ungu, biru muda, hijau, hitam, putih kuning dan banyak lagi. Agar terlihat menarik, setiap jam dikemas dengan plastik bening. Yang model begitu dibanderol termurah Rp 5.500/pcs. Ini berbeda dengan jam tangan berbagai gaya dengan merek-merek terkemuka seperti Casio G-Shock dan Swiss Army, yang ditata rapi dan menawan di dalam etalase kaca. Harganya mulai Rp450 ribu sampai jutaan rupiah.
“Pembeli dan pedagang di sini sudah sama-sama paham kualitas barang yang dijual. Mau cari yang KW ada, yang branded juga ada. Jadi gak ada tipu-tipu. Pedagang juga ngejar mode atau trennya, bukan kualitas. Makanya harga bisa lusinan,” jelas Viko, salah satu penjual jam tangan yang sudah sejak 1992 beroperasi di Senen Jaya ini.
Gudangnya Reseller
Di Blok IV juga mudah ditemukan produk kacamata yang menghampar riuh dari lantai dasar, lantai 1, 2 dan 3. Mau cari kacamata jenis apa saja ada. Mulai dari kacamata baca, gaya dan hitam (sunglasses). Harganya variatif tergantung mutu barang. Fabian (31) salah seorang pedagang kacamata di Blok IV Lantai 1 mengatakan, umumnya kios-kios kacamata di Blok IV Senen juga menjual segala pernik dan aksesorisnya. Diantaranya seperti frame, lensa, anti blue ray dan lainnya. Bahkan, beberapa kios melayani tes kesehatan mata.
“Harganya juga miring. Di toko optic paling sedikit harus mengeluarkan duit Rp300-400 ribu untuk lensa dan frame dengan mutu paling rendah. Tapi kalau beli di sini, dengan kualitas yang sama seperti di toko optic harganya Rp50 ribu untuk frame baru, atau Rp80 ribuan untuk lensa minus dan plus,” kata Fabian.
Harga jam tangan maupun kacamata yang ditawarkan di Blok IV Senen memang sudah terkenal murah meriah. Bahkan, sebuah merek kacamata yang ditawarkan di situs dengan harga Rp350 ribu bisa diperoleh di Blok IV Senen dengan harga Rp70 ribu saja.
“Banyak banget pedagang musiman, biasanya mereka habis masa kontrak kerjanya dan beralih sebagai reseller kacamata atau jam tangan. Belanjanya di Senen. Nanti tinggal mereka kemas menarik dan dijual secara online. Banyak yang begitu karena cuannya lumayan,” ujar Fabian.
Sementara itu, gedung Blok V yang didesain menyatu dengan Blok IV dipenuhi pedagang yang menjual seragam TNI/Polri, termasuk sepatunya hingga aneka jaket tentara sekalipun. Sangat mudah menemukan seragam, sepatu dan pernak-pernik aparat di sini. Perlengkapan simbolis pakaian Kejaksaan, Satpol PP hingga pemadam kebakaran juga tersedia komplit. Di Blok ini juga dijual aneka perlengkapan dan onderdil otomotif, selain alat olahraga.
Dampak Teknologi
Meski masuk dalam kategori pusat perbelanjaan tertua di Jakarta, Pusat Grosir Senen Jaya juga mulai beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pesatnya penggunaan internet melalui gawai atau mobile gadget dalam 5 tahun terakhir berdampak pada makin maraknya pembelian produk atau barang dari ritel online.
“Itulah yang sedang terjadi di Pusat Grosir Senen Jaya. Apalagi kondisi pandemi di tahun lalu yang cukup memukul pasar kebutuhan sekunder. Toko fisiknya sepi, tapi penjualan online meningkat,” ungkap Suparman.
Rata-rata pemilik kios di Senen Jaya juga melayani pembelian secara online melalui market place. Uniknya, pemasaran secara online dibantu oleh para reseller “bayangan”. Mereka adalah sejumlah orang yang memiliki akun online shop tapi tidak memiliki toko fisik. “Iya. Ada itu. Mereka cukup membantu penjualan toko kami di saat kondisi sulit begini,” ujar Akhiong (42), salah seorang pemilik toko jam tangan di Blok IV Senen.
Hanya bermodal gawai, puluhan reseller tanpa toko tersebut mampu menjual puluhan jenis barang dalam waku sehari. Sejak pukul 8 pagi mereka sudah bersiap di Pasar Senen menunggu ribuan kios buka.
“Mereka sudah ada kesepakatan dengan owner toko. Sistemnya mereka foto-foto dulu barang yang mau di-upload ke akun online shop masing-masing. Jadi modal gambar saja, kalau laku langsung diinfo ke toko, nanti kami yang packing dan kirim ke pembeli. Bayarnya langsung, atau bisa belakangan asal sudah kenal dekat,” jelas Akhiong.
Menarik bukan?
Penasaran ingin berbelanja murah silahkan datang ke Pusat Grosir Senen di Jakarta. Dari Stasiun Pasar Senen tinggal menyeberang. Lokasinya persis di depan stasiun.
Bisa juga menggunakan moda transportasi busway dari halte seantero wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Turunnya tepat di Halte Busway Senen Extension. “Pengunjung tinggal jalan kaki dari halte melalui jembatan penyeberangan yang terhubung dengan halte, langsung sampai,” ujar Suparman.