Sabtu, 4 Oktober 2025

Kronologi Polisi Asal Bekasi Tewas Ditikam di Sumatera, Pelakunya Ayah dan Anak

Kapolres Empat Lawang, AKBP Wahyu mengatakan kejadian ini karena perselisihan antara orangtua pelaku dan korban Bripka Adhi.

Editor: Hasanudin Aco
IST
Ilustrasi polisi 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sosok Bripka Adhi Pradana Tiranda (44) anggota polisi yang bertugas di Polsek Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat tewas saat pulang kampung ke Empat Lawang, Sumatera Selatan. 

Bripka Adhi Pradana Tiranda itu tewas setelah ditikam lima kali karena masalah tanah.

Hal tersebut terjadi di Desa Aur Gading, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan sekitar pukul 14.30 WIB pada Rabu (2/9/2020).

Kapolres Empat Lawang, AKBP Wahyu mengatakan kejadian ini karena perselisihan antara orangtua pelaku dan korban Bripka Adhi.

Baca: Dipicu Sengketa Tanah, Anggota Polsek Bantar Gebang Tewas Ditikam di Sumsel

Bripka Adhi telah dimakamkan secara dinas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Seguring Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, Kamis (3/9/2020).
Bripka Adhi telah dimakamkan secara dinas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Seguring Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, Kamis (3/9/2020). ( SRIPO/ANDI WIJAYA)

Mulanya terjadi perselisihan sengketa lahan antara Bripka Adhi dengan orangtua dari Reca Satra Winata (23 tahun).

Reca langsung menusuk Bripka Adhi dengan senjata tajam sebanyak lima kali.

Bripka Adhi mengalami luka di punggung, dada dan lengan.

Korban langsung tersungkur dan tewas di rumah pelaku

Sementara pelaku Reca Satra Winata (23) telah diamankan di Polres Empat Lawang.

"Pelaku berhasil kita amankan setelah dibujuk untuk menyerahkan diri," terang AKBP Wahyu.

Pelaku Ternyata Ayah dan Anak

Pelaku pembunuhan polisi di Empat Lawang rupanya merupakan ayah dan anak, yaitu Widodo dan Reca Sastra Winata.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menjelaskan, kasus pengeroyokan dan menusukan terhadap anggota Polri yakni Bripka Adhi Pradana terjadi Rabu (2/9/2020) lalu.

Kasus ini sudah diambil alih Polda Sumsel.

"Dari penyelidikan, Polres Empat Lawang sudah menetapkan dua tersangka. Pertama Reca Sastra Winata dan Widodo yang merupakan anak dan bapak. Kedua tersangka sendiri dibawa dari Polres Empat Lawang menuju Polda Sumsel dan sudah sampai pagi tadi," ucap Supriadi.

Kedua tersangka yang tiba di Mapolda Sumsel, langsung dilakukan penahanan di tahanan Polda Sumsel.

Untuk kasusnya sendiri, saat ini ditangani Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.

Kedua tersangka dibawa ke Mapolda Sumsel, dikarenakan situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan di Empat Lawang.

Untuk kedua tersangka, dikenakan pasal 338 tentang pembunuhan dan 170 tentang pengeroyokan.

"Kedua tersangka yang diperiksa, mengakui bila mereka telah melakukan penusukan dan pemukulan terhadap korban hingga menyebabkan korban tewas," imbuh Supriadi.

Korban Dimakamkan

Bripka Adhi telah dimakamkan secara dinas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Seguring Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Sumsel, Kamis (3/9/2020) sekitar pukul 11.30

Bertindak sebagai inspektur upacara, Kabag Sumda Polres Empat Lawang, Kompol Al Busro.

Hadir juga pada proses pemakaman ini, Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad.

Kades Rantau Tenang, Rudi Hartono mengatakan, korban anggota Polisi Adhi sudah dimakamkan secara dinas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Rantau Tenang

"Ya proses pemakaman tadi secara dinas sekitar pukul 11.30," ungkap Rudi.

Sementara proses pemakaman diwarnai isak tangis keluarga korban, dan sejumlah pelayat yang hadir. (tribunjakarta/tribunsumsel/sripoku)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anggota Polsek Bantargebang Tewas Ditikam 5 Kali Karena Masalah Tanah, Pembunuhnya Ayah dan Anak

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved