Jumat, 3 Oktober 2025

Penembakan di Kelapa Gading

Eksekutor Pembunuh Pengusaha Pelayaran Sempat Istikharah Sebelum Beraksi

Kasus penembakan terhadap pengusaha pelayaran Sugianto (51) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, akhirnya terkuak.

Editor: Adi Suhendi
Warta Kota/Nur Ichsan
Petugas kepolisian melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan bos perusahaan ekspedisi PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto, di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020). Sebanyak 8 adegan dari 44 adegan dilakukan dalam rekonstruksi di lokasi tersebut. Pembunuhan itu diotaki oleh seorang perempuan berinisial NL yang merupakan karyawan korban sendiri. Warta Kota/Nur Ichsan 

Polisi kemudian menghimpun bukti dan keterangan dari saksi lain.

Kecurigaan polisi mulai muncul saat Nur mulai berbelit dan keterangannya berubah-ubah.

Untuk menutupi kebohongannya, Nur pura-pura kesurupan arwah Sugianto dan menyampaikan motif pembunuhan merupakan persaingan bisnis.

Baca: Nur Luthfiah Berani Bayar Rp 200 Juta untuk Bunuh Bosnya, Pengusaha Sugianto di Kelapa Gading

"Iya saat lagi diperiksa, pada saat dilakukan bersama-sama melakukan penyelidikan pihak kepolisian yang bersangkutan (Nur) sempat kesurupan dan kemudian menyampaikan bahwa ini arwah korban dan ini menyampaikan bahwa adalah masalah persaingan bisnis," kata Wirdanto.

Hal itu diulanginya lagi pada saat pemakaman.

Petugas kepolisian melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan bos perusahaan ekspedisi PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto, di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020). Sebanyak 8 adegan dari 44 adegan dilakukan dalam rekonstruksi di lokasi tersebut. Pembunuhan itu diotaki oleh seorang perempuan berinisial NL yang merupakan karyawan korban sendiri. Warta Kota/Nur Ichsan
Petugas kepolisian melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan bos perusahaan ekspedisi PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto, di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020). Sebanyak 8 adegan dari 44 adegan dilakukan dalam rekonstruksi di lokasi tersebut. Pembunuhan itu diotaki oleh seorang perempuan berinisial NL yang merupakan karyawan korban sendiri. Warta Kota/Nur Ichsan (Warta Kota/Nur Ichsan)

"Keterangan dari yang bersangkutan selalu berubah-ubah, kemudian ada indikasi-indikasi juga bahwa adanya bentuk kebohongan dari penyampaiannya," imbuh Wirdanto.

Polisi tentu tidak percaya begitu saja. Tingkah Nur itu justru membuat polisi semakin mencurigainya. Ditambah pernyataannya yang kerap berubah-ubah kepada penyidik.

"Dari situ kami melakukan tes poligraf juga ternyata hasilnya bahwa ada semacam kebohongan dari hasil ahli poligraf," kata Wirdhanto.

Poligraf adalah alat untuk uji kebohongan.

Baca: Pembunuh Bos Ekspedisi di Kelapa Gading Terungkap, Polisi: Banyak Pelaku, Bukan Cuma Dua

Alat ini digunakan dengan sistem gelombang.

Jika berbohong gelombang yang ditunjukkan alat ini akan bergetar cepat.

Polisi pun memastikan adegan kesurupan itu hanyalah usaha Nur untuk menutupi perbuatannya.

Karena pada akhirnya ia dan komplotannya menjadi tersangka pembunuhan itu.

"Yang jelas ketika faktanya akhirnya terungkap bahwa ternyata penyampaian pada saat kesurupan tidak benar, berarti patut diduga bohong," kata Wirdhanto.

Bukti dan saksi semakin jelas dan mengarah ke Nur Luthfiah.

Polisi akhirnya menangkap yang bersangkutan di kediamannya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved