Duduk Perkara Aksi Bullying di Bekasi yang Viral: Pelaku Tak Terima Diejek di Media Sosial
Berangkat dari permasalahan itu, pelaku lalu mengajak seorang temannya berinisial S siswi kelas SMK untuk melabrak korban
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kasus bullying atau perundungan di SMK kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi sempat viral di media sosial.
Kasus tersebut menimpa seorang siswi kelas 11 SMK berinisial DS yang dipaksa mencium kaki terduga pelaku perundungan.
Baca: Jokowi Curhat ke Mahfud MD Soal Kasus Novel Baswedan, Saya Loh yang Di-bully Sama Orang-orang
Apa motif di balik aksi perundungan tersebut?
Terduga pelaku bullying, NA, mengaku perbuatannya merundung korban yakni ejekan korban di media sosial.
Padahal, NA dan DS adalah teman sejak kecil.
"Teman sejak usia tiga tahun, tetanggaan hanya beda RT, temenan sudah lama, katanya permasalahannya si korban ngata-ngatain jadi si pelaku kesal," kata Komisoner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi Wulan Mayasari.
Berangkat dari permasalahan itu, pelaku lalu mengajak seorang temannya berinisial S siswi kelas SMK untuk melabrak korban.
"Karena pelaku merasa kesal sehingga mengajak temannya untuk melabrak, jadi kejadian yang seperti di video, itu yang tidak boleh dicontoh kejadian seperti ini," terangnya.
KPAD dalam memandang kasus perundungan ini mendesak orangtua agar memperketat pengawasan anak.
Apalagi di masa pandemi seperti ini.
Walaupun anak berada di lingkungan rumah, pengawasan harus tetap dilakukan jangan sampai terjadi tindakan-tindakan di luar batas wajar.
"Bagi kami KPAD memandang kasus ini sama saja, korban dan pelaku dalam hal ini sama-sama anak, di sinilah peran penting orangtua," jelas dia.
"Makanya kami juga menyarankan pihak kepolisian agar penyelesaian kasus ini melalui jalur musyawarah," terang dia.
Sementara itu orangtua korban mengatakan, kejadian perundungan yang menimpa anaknya tejadi pada Jumat, (24/7/2020).
Korban kala itu, pamit keluar rumah dijemput oleh pelaku menggunakan sepeda motor.
Merasa kenal dan sudah sering main bersama, orangtua korban mengizinkan anaknya pergi tanpa merasa curiga akan terjadi sesuatu.
"Waktu itu alasannya (keluar rumah) bilang mau beli anter (pelaku) beli pulsa, anak saya dijemput," kata NS orangtua korban.
Terkait permasalah saling ejek di media sosial, NS mengaku tidak begitu tahu secara detail lantaran dia tidak memantau aktivitas anaknya di dunia maya.
"Kalau permasalahan dia di medsos saya enggak tahu, karena saya enggak main HP, yang saya tahu mereka temanan udah lama enggak pernah berantem," ucapnya.
Korban usai dijemput lalu dibawa ke suatu tempat, berdasarkan penuturan orangtua korban, aksi perundungan terjadi di tempat sepi dekat danau perumahan.
"Dijemput jam 2 siang, dibawa ke perumaham Nirwana, di sana anak saya udah dijenggut terus di sana ada orang yang ngeliat terus dibawa lagi anak saya ke dekat danau nah di situlah anak saya dikerjain," paparnya.
Usai dirundung, korban setibanya di rumah tidak bicara sama sekali dengan orangtuanya.
Dia justru menunjukkan gelagat murung.
Kasus ini baru terungkap ketika video detik-detik aksi perundungan viral di media sosial.
"Saya baru tahu dari tetangga yang liat videonya, kaget udah abis itu dia baru mau cerita ke saya dan bapaknya," ungkap NS.
Adapun kasus perundungan ini kemudian dibawa ke Polsek Tambun, perkara diselesaikan melalui jalur damai dan kedua belah pihak sudah bersepakat membuat surat pernyataan.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video aksi perundungan atau bullying pelajar di Bekasi viral di media sosial, dalam video tersebut korban dipaksa mencium kaki pelaku.
Video aksi perundungan pertama kali diunggah salah satu akun facebook, tetapi ketika banyak ditanggapi netizen, sang pemilik akun menghapus unggahan tersebut.
Tidak lama kemudian, akun instagram @cetul22 mengunggah kembali video tersebut dan kembali mendapatkan bergam tanggapan netizen.
Dalam video tersebut, telihat korban seorang pelajar wanita mengenakan jilbab hitam berjongkok sambil dipaksa untuk mencium kaki pelaku.
Pelaku dalam video merekam sendiri aksinya, dia juga mengucapkan kalimat umpatan ke korban dengan nada intimidasi.
"dia (menunjuk ke korban) udah minta maaf sama gue, noh orangnya noh, muka dempulan, yang katanya muka dempulan. Pas udah dibacotin balik, enggak mau dibacotin balik," kata pelaku dalam rekaman video.
Sambil terus berbicara, pelaku terus mengarahkan kakinya ke wajah korban.
Karena terus terintimidasi, korban akhirnya menuruti kemauan pelaku mencium kakinya.
"Udah elus satu kali, terus cium kaki gue sampai 10 kali," ucap pelaku.
Pelaku yang terus mengarahkan kamera, sesekali mempertegas sorotan ke wajah korban yang menunjukkan raut sedih.
Tanpa memiliki belas kasih, pelaku justru tertawa ketika korban mencium kakinya berulang kali sambil terus mengintimidasi.
Baca: Video Pembullyan Siswi di Bekasi Viral, Korban Dipaksa Cium Kaki hingga Ditendang oleh Pelaku
“Dah jangan diulangi lagi kayak gitu, nih gue ingetin lu kalau ke sekolah muka lu jangan dempulan, ya? iya nggak?" Ujar pelaku.
Masih dalam unggahan yang sama, dalam video berbeda juga terlihat pelaku sempat menarik korban dari atas motor lalu menendang bagian badan secara berulang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Motif Pelaku Bullying Siswi di Bekasi: Mengaku Kesal Dihina Korban di Media Sosial