Jurnalis Meninggal Dunia
Wartawan Yodi Prabowo Tewas dengan Bekas Tindak Kekerasan, Dirut Metro TV: Polisi Harus Usut Tuntas
Direktur Utama Metro TV Don Bosco Selamun turut angkat bicara terkait kematian wartawannya, Yodi Prabowo.
Pencarian dilakukan lantaran Yodi terakhir kali pergi meninggalkan rumah pada Selasa (7/7) sore lalu, kala ia hendak berangkat bekerja. Selama ini Yodi memang masih tinggal bersama orangtuanya.
Setelah satu hari tak pulang, Suwandi mencoba menghubungi ponsel anaknya, namun pesan singkat yang dikirimnya tak terkirim.
Nomor telepon Yodi pun tak aktif saat dihubungi. "Saya WA cuma ceklis satu saja," ucap pria yang akrab dipanggil Wandi itu.
Tiga hari Yodi hilang, pencarian Suwandi belum membuahkan hasil. Terakhir, Jumat (10/7), Wandi sampai mendatangi kantor Metro TV di bilangan Jakarta Barat, guna menanyakan kabar anaknya kepada rekan-rekan kerja Yodi.
"Saya tadi siang ke kantor Metro, cari tahu ke teman-temannya atau nginep dimana," kata Wandi.
Hingga kemudian, pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan mengabari kasus penemuan jenazah Yodi. "Info dapat baru siang tadi. Lalu diketemukan lah," ujar Wandi.
Ia mengatakan bahwa tak merasakan adanya perubahan dari sikap anaknya. Wandi juga mengaku tak mengetahui apabila anaknya sempat mendapatkan teror atau tidak. "Enggak ada teror. Setahu saya enggak ada musuh," tuturnya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budi Sartono, semalam melayat ke rumah duka. Budi turut serta berdoa di depan jenazah serta berbincang dengan beberapa keluarga almarhum.
Budi mengatakan, pihaknya telah mendapat keterangan dari para saksi. Lebih dari tiga saksi yang dimintai keterangan. "Tapi lebih detailnya nanti," ujarnya. (m23/abs)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Editornya Tewas, Dirut Metro TV: Ada Tindak Kekerasan, Kita Harus Kejar Pelaku