Sabtu, 4 Oktober 2025

Detik-detik Polisi Dikeroyok Puluhan WNA Nigeria Ketika Hendak Tangkap Pelaku Penipuan di Cengkareng

5 anggota kepolisian terluka akibat dikeroyok puluhan Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria ketika hendak menangkap pelaku penipuan online

Penulis: Adi Suhendi
istimewa/instagram Polres Metro Jakarta Barat
Warga Negara Asing (WNA) Nigeria ditangkap usai mengeroyok personel polri di Apartemen Green Park View Blok F, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Sabtu (27/6/2020). Diduga terjadi kesalahpahaman antara polri dan kelompok WNA Nigeria tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 5 anggota kepolisian terluka akibat dikeroyok puluhan Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria ketika hendak menangkap pelaku penipuan online di Apartemen Green Park View Blok F, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (27/6/2020)

Peristiwa bermula saat anggota kepolisian dari Cyber Crime Polda Metro Jaya akan melakukan penangkapan terhadap seorang perempuan berinisial D bersama pacarnya SG terkait kasus penipuan online di Apartement Green Park View.

Diduga akibat salah paham, tiba-tiba sekelompok WNA asal Nigeria yang berjumlah sekitar 80 orang mencoba menyerang anggota kepolisian yang hendak melakukan penangkapan tersebut.
Para WNA asal Nigeria tersebut menduga keberadaan anggota kepolisian tersebut untuk melakukan razia terhadap WNA.

Baca: Polisi Gandeng Imigrasi Untuk Data WNA Nigeria yang Tinggal di Apartemen Green Park

"Ada salah satu warga kulit hitam berteriak ada razia WNA, tidak lama kemudian sekelompok warga asing kulit hitam (Nigeria) melawan kepolisian dan mengeroyok 4 orang personil anggota Cyber Crime Polda Metro Jaya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Arsya Khadafi kepada wartawan, Minggu (28/6/2020).

Akibatnya keributan pun tidak terhindarkan, hingga anggota kepolisian tersebut menglami penganiayaan.

"Sehingga terjadi keributan sampai terjadi pemukulan terhadap anggota Polri oleh sekelompok warga kulit hitam sekitar 80 orang," ujarnya.

Baca: Polda Metro Tangkap 11 Warga Nigeria yang Keroyok Polisi di Cengkareng

Ia memastikan kepolisian tidak ingin menggelar razia terhadap WNA di lokasi tersebut.

Atas dasar itu, ada kesalahpahaman antara WNA Nigeria yang tinggal di lokasi tersebut dengan polisi.

"Keributan diperkirakan karena salah paham informasi ada razia orang asing dari pihak imigrasi sehingga dari kelompok warga Kulit hitam melakukan penghadangan, perlawanan dan pengeroyokan terhadap anggota Polri," katanya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan WNA asal Nigeria tersebut tetap melakukan pengeroyokan meskipun anggotanya sudah meyampaikan bahwa mereka polisi.

Baca: Puluhan WNA Asal Nigeria Keroyok 4 Polisi, Dikira Ada Razia, Padahal Petugas Cari Penipu Online

"Anggota sudah menyampaikan bahwa anggota dari kepolisian tetapi tetap masih melawan," kata Yusri Yunus kepada wartawan, Minggu (28/6/2020).

Yusri mengatakan sekitar 5 anggotanya mengalami luka ringan dalam peristiwa tersebut.

"5 orang personel Subdit Tipid Siber Polda Metro Jaya mengalami luka ringan," katanya.

Atas peristiwa tersebut sebanyak 11 WNA asal Nigeria yang terlibat aksi pengeroyokan diamankan.

"Awalnya sembilan orang warga negara Nigeria yang diamankan, semalam ada penambahan dua WNA jadi totalnya ada 11," kata Yusri kepada wartawan.

Dia mengatakan seluruhnya telah diamankan ke Polda Metro Jaya.

Baca: Usai Insiden Pengeroyokan, Polisi Selidiki Status Keberadaan Puluhan WNA Nigeria di Kosambi

Sebaliknya, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk melakukan proses lebih lanjut.

"Selanjutnya kita juga berkoordinasi dengan pihak imigrasi, personel imigrasi juga datang ke TKP untuk didetensi dan ditangani pihak Imigrasi," katanya.

Sempat ada demo soal dokumen imigrasi

Dilansir dari Tribunjakarta.com, sebelumnya puluhan warga negara asing (WNA) asal Nigeria mengelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Nigeria di Jalan Ubud, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (25/6/2020).

Pengunjuk rasa tersebut pun bertindak anarkis dengan merusak pagar Kedubes Nigeria.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono mengatakan demonstrasi puluhan warga Nigeria tersebut digelar tanpa seizin pihak kepolisian.

Baca: Kronologis 80 WNA Nigeria Aniaya Polisi di Cengkareng, Awalnya Pengembangan Kasus Penipuan Online

"Jadi massa WNA nigeria yang datang tidak ada pemberitahuan. Mereka datang langsung mengajukan tuntutan. Karena tidak ditanggapi, makanya mendorong pagar," kata Budi saat dikonfirmasi.

Namun, jelas Budi, aksi anarkis itu tidak berlangsung lama setelah polisi datang dan membubarkan kerumunan massa.

"Oleh anggota pengamanan obvit (objek vital) dan Polsek Setiabudi yang datang langsung dibubarkan," ujar dia.

Budi mengatakan, massa demonstran asal Nigeria menyampaikan sejumlah tuntutan.

Pertama, meminta kepada pihak Kedutaan Besar Nigeria agar menangani kasus yang ada di Imigrasi.

"Kedua, agar Kedutaan Besar Nigeria mengurus dokumen berupa visa dan paspor untuk diperpanjang dan diurus kembali. Namun, tidak ada tanggapan dari pihak Kedutaan Besar Nigeria," kata Budi. (Tribunnews.com/ Tribunjakarta.com/ Igman/ Annas Furqon Hakim)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved