Kamis, 2 Oktober 2025

Suami Istri Jadi Muncikari di Koja, 7 Anak di Bawah Umur Dijadikan PSK, Ditawarkan via Medsos

Tujuh PSK tersebut dibawa dari wilayah Cianjur, Jawa Barat dan ditempatkan di sebuah kos di Koja.

Editor: Ifa Nabila
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Konferensi pers kasus perdagangan anak di bawah umur di Mapolsek Koja, Sabtu (27/6/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri di Koja, Jakarta Utara, menjadi muncikari dan mempekerjakan tujuh anak di bawah umur sebagai PSK.

Tujuh PSK tersebut dibawa dari wilayah Cianjur, Jawa Barat.

Kapolsek Koja Kompol Cahyo mengatakan, dari Cianjur, para korban ditampung dan dipekerjakan sebagai PSK di sebuah tempat kos di wilayah Koja.

"Rata-rata korban dari Cianjur. Mereka sengaja direkrut, ditampung di salah satu tempat kos yang mana kos tersebut disediakan para pelaku," ucap Cahyo dalam konferensi pers di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Sabtu (27/6/2020).

Baca: Pasangan Suami Istri di Koja Pekerjakan Anak Jadi PSK, Rata-rata Korban Berasal Dari Cianjur

Baca: Pasangan Suami Istri di Jakarta Utara Ditangkap Polisi Karena Jajakan Anak di Bawah Umur Jadi PSK

Menurut Cahyo, anak-anak di bawah umur yang dijadikan PSK ini seluruhnya sudah putus sekolah.

Kondisi itu mempermudah para tersangka mengiming-imingi mereka untuk bekerja di Jakarta.

Nyatanya, di Jakarta, anak-anak ini dijadikan sebagai pemuas nafsu pria hidung belang.

"Sampai di Jakarta mereka ditampung dan ditawarkan kepada orang yang berminat atau orang yang berbuat cabul melalui aplikasi Michat," ucap Cahyo.

Ketiga muncikari yang ditangkap dalam kasus ini masing-masing bernama Dea Noviawanti, Kamsa Nurkolis, dan Suryadi.

Diketahui Dea dan Kamsa merupakan pasangan suami istri.

Sebelum melayani pria hidung belang, setiap korban difoto dan dipasarkan lewat Michat.

Baca: Ayah Perkosa Anak Kandung sejak 2018, Ngaku Frustasi setelah Cerai Tak Dapat Nafkah Batin dari Istri

Baca: Bercerai dengan Istri, Ayah di Bojonggede Perkosa Putrinya yang Masih Bocah Berkali-kali

Menurut Cahyo, para korban sama sekali tidak mengetahui siapa pria hidung belang yang akan mereka layani sebelum benar-benar bertemu di kamar kos.

Pasalnya, gawai yang dipakai untuk memasarkan para korban sepenuhnya dikontrol ketiga muncikari ini.

"Karena yang transaksi bukan anaknya langsung, tapi maminya. Jadi handphone itu dipegang maminya," ucap Cahyo.

Penangkapan terhadap ketiga tersangka dilakukan pada Sabtu (13/6/2020) lalu di tempat kos tempat mereka beroperasi.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved