Sabtu, 4 Oktober 2025

Ricuh di Green Lake City

Nus Kei Angkat Bicara: Saya Ingin Mendamaikan Semua Orang Kei di Jakarta

Dengan peristiwa berdarah terjadi itu, Nus Kei berharap kejadian serupa tak akan kembali terjadi

WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
JUPAPRES PENYERBUAN - Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana bersama jajaran penjabat Polda Metrojaya yang terkait saat jumpres penyerangan yang melibatkan kelompok John Kei dan kelompok Nus Kei di Polda Metrojaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). 20 anak buah John Kei di tangkap di Bekasi setelah mengadakan penyerbuan ke Cluster Australia Green Lake City, Kota Tangerang, yang didahului dengan pembacokan yang mengakibatkan satu orang tewas. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Kini, John Kei dan 29 anak buahnya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyerangan, penganiayaan, dan pembunuhan berencana.

Mereka dijerat Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 169 KUHP, Pasal 170 KUHP, dan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

Nus Kei Angkat Bicara

Nus Kei akhirnya buka suara terkait peristiwa penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei di rumahnya.

Ditemui di pemakaman rekannya YDR, Nus Kei menceritakan awal perseteruan mereka karena masalah tanah di Kota Ambon, Maluku.

"Memang ada sebuah pekerjaan yang ada di Kota Ambon, provinsi Maluku sana, tetapi itu sudah selesai. Namun, cuma karena tak ada kesabaran dari ponakan saya, akhirnya terjadi seperti kemarin," ucap Nus Kei dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Senin (22/6/2020).

Dengan peristiwa berdarah terjadi itu, Nus Kei berharap kejadian serupa tak akan kembali terjadi.

"Kami berharap kejadian kemarin menjadi yang terakhir kami berharap itu dikubur bersama keponakan saya yang dikubur sekarang. Semoga jangan terulang lagi, saya posisikan diri sebagai orangtua, paman," kata Nus Kei.

Lebih lanjut, Nus Kei menjelaskan ia memiliki hubungan persaudaran dengan Joh Kei.

Terlebih, ia memegang kuat filsafat marga Kei yakni 'Ain ni ain, vu’ut ain mehe ngifun, manut ain mehe tilur'.

"Kami ini satu, kami ini kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, kami orang Kei, Ain ni ain, vu’ut ain mehe ngifun, manut ain mehe tilur kami pikir suku-suku lain tidak punya filsafat itu, dan itu sangat mengikat kami," ucap Nus Kei.

Pembunuhan YBR dan perusakan rumahnya, menurut Nus Kei karena sang keponakan tak bisa mengontrol emosi.

"Ini cuma karena emosi, keponakan saya tidak bisa kontrol emosi," kata Nus Kei.

Saat mendekam di Nusakambangan, John Kei diketahui pernah diwawancara oleh salah satu media televisi.

John Kei mengaku kala itu ingin berubah dan bertobat.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved