Sudah Seabad Lamanya, JJ Rizal Jelaskan Hubungan Erat Antara Jakarta dengan Wabah Penyakit
Sejarawan kondang, JJ Rizal menerangkan hubungan erat antara wabah pendemi dengan wilayah DKI Jakarta.
JJ Rizal menjelaskan melihat kondisi wilayah DKI Jakarta dari zaman dulu hingga sekarang tidak dapat dipisahkan dengan namanya serangan wabah penyakit.
Oleh karena itu, ia mengingatkan betapa pentingnya memperbaiki infrastruktur kesehatan lebih serius lagi.
"Dan menurut saya penyakit hari ini disebabkan adanya perubahan ekologi."
"Kota harus menuju pola hidup ekologi," tuturnya.
JJ Rizal juga mengingatkan pentingnya perkembangan ilmu pengetahuan untuk menanggulangi masalah pandemi.
Saat DKI Jakarta masih bernama Kota Batavia, ilmu pengetahuan sudah mulai dikembangkan dan menjadi hal yang diperhatikan.
"Kota punya kekuatan sains, menghadapi pandemi ini dengan padangan sains, bukan pakek klenik atau hal gaib,"
"Sehingga ilmu pengetahuan perlu dikembangkan. Menurut saya kurangnya di Kota Jakarta sekarang itu," lanjutnya.
JJ Rizal berharap pandemi Covid-19 di Indonesia segera berakhir.
"Semoga Covid segera berlalu. Itu saja harapan kita," tuturnya.
Baca: Ridwan Kamil Ungkap Data Virus Corona Kalah dengan Angka Positif Hamil, Ini Trik Sehat untuk Bumil
HUT DKI Jakarta Momen Langka untuk Merenung

Pria kelahiran 12 Februari ini dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan, selama ini perayaan HUT yang jatuh pada Senin (22/6/2020) disambut dengan berbagai keramaian acara di berbagai lokasi.
Namun karena adanya terpaan pandemi Covid-19 , perayaan HUT DKI Jakarta kali ini disambut dengan cara yang berbeda.
"Memang justru yang paling menarik, kita hari ini merasakan suatu kesempatan yang langka pada saat ulang tahun Jakarta, karena sebelumnya selalu ada keramaian."
"Seoalah-olah kita tidak punya kesunyian, ruang untuk merenung."
"Hari ini kita punya kesempatan untuk merenung di ulang tahun Jakarta," katanya.
JJ Rizal melanjutkan, perayaan HUT DKI Jakarta ke-493 tepat untuk mengevaluasi kembali apa saja yang telah menjadi pencapaian hingga sekarang ini.
Termasuk melihat sisi baik atau buruknya dari provinsi seluas 661,5 kilometer per segi tersebut.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)