Ayah dan 2 Anak Tewas di Tangerang
Suasana Haru di Kediaman Siswa SMP yang Diduga Dibunuh Ayah Kandungnya Sendiri
Setelah membunuh kedua anaknya, Robi pun ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri.
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Suasana haru menggelayuti kediaman di Kampung Sukamantri RT 02 / RW 09 Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang pada Jumat (12/6/2020).
Sejumlah teman Nicky Chelsiana (14) melayat ke lokasi tersebut.
Seperti diketahui, Nicky tewas diduga oleh ayahnya sendiri yak Robi (37).
Bahkan adiknya Nicky bernama Gibran (3) meninggal dunia dalam kejadian itu pada Kamis (11/6/2020) kemarin.
Setelah membunuh kedua anaknya, Robi pun ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri.
Pantauan Warta Kota di lokasi, kediaman Robi dipasangi garis polisi.
Rekan-rekan sekolah Nicky berdatangan sedari pagi.
Mereka mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.
"Kami teman sekolahnya," ujar Gita satu dari rekan sebaya Nicky saat dijumpai Warta Kota di rumah duka, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Jumat (12/6/2020).
Gita menjelaskan saat ini Nicky bersekolah di SMPN 1 Balaraja. Duduk di kelas 8.
"Kami kemarin dapat informasi kejadian ini," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Reva teman sekolah Nicky. Dirinya beserta teman - teman lainnya mengantarkan korban di temlat peristirahatan terakhir.
"Dikuburnya tadi pagi. Kami sama guru datang ke sini," kata Reva.
Dugaan Sementara
Kasus kematian dua anak dibunuh ayah kandung, di Balaraja, Kabupaten Tangerang, masih diselidiki Unit Reskrim Polresta Tangerang.
Dugaan sementara, kasus pembunuhan di Tangerang itu terjadi karena motif ekonomi yang menyebabkan pelaku menghabisi kedua anaknya, kemudian bunuh diri.
Kasatreskrim Polrestra Tangerang AKP Ivan Adhitira mengatakan, dugaan motif itu muncul setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah pelaku, Kampung Sukmurni, Desa Gembong, Balaraja.
"Menurut cerita keluarga korban ada dugaan motif ekonomi dan masalah internal keluarga antara suami istri," ujar Ivan saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Kamis (11/6/2020).
Meski demikian, kata Ivan, polisi belum berani menyimpulkan karena saat ini kasus masih dalam proses penyelidikan.
Untuk menyelidiki kasus tersebut, polisi memeriksa 4 saksi.
Selain mendengarkan saksi, polisi juga masih menunggu hasil otopsi terhadap ketiga jenazah di RSUD Balaraja.
"Kami juga berencana akan memanggil istri pelaku, namun karena kondisinya masih shock, jadi belum bisa memanggilnya," ucapnya.
Menurut Ivan, rumah tangga pelaku tidak harmonis. Pelaku sedang pisah ranjang dengan istrinya selama satu bulan ini.
Rumah pelaku saat ini tak dihuni dan dijadikan tempat gudang limbah plastik.
Pelaku, kata Ivan, saat ini tinggal di Desa Sentul Kecamatan Balaraja. Sedangkan istrinya tinggal bersama orang tuanya yang letaknya tidak jauh dari tempat kejadian perkara.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria berinisial RB (37) diduga bunuh diri setelah menghabisi dua anaknya sendiri.
Peristiwa tersebut terjadi Kamis (11/6/2020) pukul 01.30 WIB.
Peristiwa tragis terjadi saatn seorang ayah diduga nekat gantung diri setelah menghabisi dua anak kandungnya yang berusia 14 tahun dan 3 tahun di Balaraja, Tangerang.
Kejadian ini diketahui, Kamis (11/6/2020) dinihari. Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui sebelum kejadian, sang ayah yang merupakan pengepul barang bekas, ribut dengan istrinya, atau ibu kandung dari dua anak yang dibunuhnya. Pemicu keributan diduga karena masalah ekonomi.
Komentar Pakar
Melihat fenomena ini, pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan Investigasi perlu disandarkan pada three level analysis.
"Pertama, pemicunya apakah keributan terakhir antara pelaku dan istri; perilaku anak-anak selaku korban, sesaat sebelum mereka dihabisi; serta ada tidaknya konsumsi obat-obatan yang menghilangkan kesadaran sesaat sebelum aksi pembunuhan dilakukan," kata Reza kepada Warta Kota, Kamis (11/6/2020).
Kedua, katanya, adalah pembiasaan, yakni misalnya kemelaratan secara ekonomi atau konflik berkepanjangan.
Dan yang mendasar ujar Reza, gangguan pengendalian emosi seperti kecerdasan yang kurang atau masalah kejiwaan serius.
"Cek juga kemungkinan guncangan emosional yang ekstrim. Pembelaan diri semacam itu terpenuhi jika aksi didahului provokasi eksternal. Bisa dari anak-anak, maupun dari istri atau pihak lainnya," kata Reza.
Jika provokasi datang dari anak-anak, menurut Reza, maka anak-anak merupakan sasaran aktual. "Jika provokasi dari istri, maka anak-anak adalah sasaran pengganti atau displacement," kata Reza.
"Selain itu, tidak ada atau sangat dekat jarak waktu antara provokasi eksternal tersebut dan aksi pembunuhan atau no cooling-off period, juga perlu diamati," kata Reza.
Dari semua analisa atas kejadian itu kata Reza diharapkan, semua pihak bisa mengambil pelajaran dari peristiwa ini.
Seperti diketahui, peristiwa tragis terjadi saat seorang ayah diduga nekat gantung diri setelah menghabisi dua anak kandungnya di Balaraja, Tangerang.
Pria bernama Robi (37) diduga bunuh diri setelah menghabisi nyawa kedua anak kandungnya pada Kamis (11/6/2020).
Insiden berdarah ini berlangsung di Kampung Sukamantri RT 02 / RW 09 Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Kapolsek Balaraja AKP Teguh Kuslantoro mengungkapkan, pihaknya telah menggelar olah tempat kejadian perkara dari kasus tersebut.
"Masih dalam lidik dan hasil otopsi," ujar Teguh kepada Warta Kota, Kamis (11/6/2020).
Dari informasi yang dihimpun, NC (14), anak pertama, ditemukan tewas di dalam kamar depan sebelah kiri dengan tali masih terikat pada lehernya.
Anak kedua GAR (3) ditemukan tewas di dalam tong air di kamar mandi dengan posisi kepala di bawah, kaki di atas.
Diduga Robi yang merupakan pelaku terlebih dahulu membunuh anak pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher.
Sementara anak keduanya Gibran dibunuh dengan cara dimasukan kedalam tong berisi air dengan posisi kepala di bawah, kaki di atas.
Setelah kedua anaknya meninggal, pelaku kemudian melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang.
Cecep, warga Desa Gembong mengatakan, dirinya mengetahui peristiwa tersebut setelah masyarakat ramai mendatangi rumah korban.
Dia tidak mengetahui secara detail kejadian dan motifnya.
Namun dari informasi warga lainya, sebelum peristiwa tersebut terjadi, sempat terjadi cekcok antara Robi dan istrinya.
"Suaminya pengepul limbah dan istrinya kerja di pabrik," ucap Cecep.
Jasad korban pun langsung dievakuasi oleh polisi.
Mereka dibawa ke RSUD Balaraja guna proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Korban sudah dibawa ke RSUD Balaraja, kami masih melakukan penyelidikan kematian ketiga warga ini," ungkap Kapolsek Balaraja (dik)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Suasana Haru di Rumah Remaja yang Diduga Dibunuh Ayahnya, Nicky Chelsiana Siswa SMPN I Kelas 8