Virus Corona
Anies Tak Biarkan Warga Keluar Rumah meski Kasus Corona di Jakarta Melambat, Ini Alasannya
Pemerintah tak bisa membiarkan masyarakat kembali berkerumun dan melakukan kegiatan seperti sebelumnya.
"Angka yang kita lihat hari ini mencerminkan kebijakan kita dua minggu sebelumnya. Selalu ada jeda, tapi setidaknya dua minggu," ujar Anies, Selasa (28/4/2020).
"Ketika nanti pasien dalam pengawasan (PDP) terus menurun, tingkat kematian (per hari) juga turun, kita akan menuju kembali ke normal. Kita berharap hal ini segera terjadi," terangnya.

Hindari Kerumunan Bisa Cegah Penularan Covid-19
Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus corona adalah menghindari kerumunan.
Sebab, dalam kerumunan tersebut tidak diketahui siapa yang tertular virus corona, apalagi tanpa gejala.
Setiap orang bisa menjadi carrier virus corona dan tidak diketahui tanda secara fisik bila tanpa gejala.
“Hindari kerumunan karena kita tidak pernah tahu siapa orang di luar rumah yang membawa virus."
"Bahaya sekali orang yang dalam tubuh nya ada virus Corona tapi tidak ada keluhan sama sekali, kita tidak bisa membedakan orang tersebut,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Sabtu (25/4/2020), dikutip dari laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Baca: Anies Sebut Hasil PSBB di Jakarta Sudah Terlihat, tapi Masalah Corona Harus Dituntaskan
Baca: Modus Mudik Naik Truk dan Kontainer, Kakorlantas : Bahaya Kurang Oksigen dan Tertular Corona
Baca: Jawaban Ahli soal Pertanyaan Apakah Garam juga Bisa Hancurkan Virus Corona seperti Sinar UV

Dengan menghindari kerumunan, sama dengan melindungi orang rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit kronis.
Mengingat, jika orang rentan tersebut tertular virus corona akan berakibat fatal.
Tak hanya itu, menghindari kerumunan harus diiringi dengan jaga jarak dengan orang lain, memakai masker jika keluar rumah, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Danang Triatmojo)