Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Coona

Keluh Kesah Sopir Taksi di Tengah Wabah Corona di Jakarta: Pendapatan Turun Hingga 75 Persen

Keluh kesah sopir taksi dan taksi daring di tengah pandemi virus corona yang sedang dihadapi warga Jakarta

Shutterstock
Ilustrasi taksi 

Sembari menyeruput teh panas dari gelas plastik, ia mengatakan pendapatannya turun hingga 75 persen.

"Sebelum ada corona, minimal ngantongin Rp 75 ribu sehari," keluh Jejen kepada TribunJakarta.com pada Senin (30/3/2020).

Tapi situasi terbalik ketika pandemi Covid-19 mampir ke Indonesia.

"Sekarang, seharian belum tentu dapat (penumpang)."

"Asli, emang bener-bener sunyi bukan sepi lagi di jalan sekarang," imbuh dia. 

Bila karantina wilayah diberlakukan pemerintah, Jejen tak masalah.

Asalkan, ia mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Kalau saya berharap pemerintah memberikan bantuan sembako kepada kita."

"Selain itu urusan cicilan mohon tegas untuk ditangguhkan," ungkap pria yang masih mencicil motor tersebut.

"Saya tuh udah jadi ODR, Orang Dalam Risiko," aku dia. 

Sopir Taksi Blue Bird, Rifaat, berdiri di samping mobilnya saat ditemui TribunJakarta.com di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Senin (30/3/2020).
Sopir Taksi Blue Bird, Rifaat, berdiri di samping mobilnya saat ditemui TribunJakarta.com di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Senin (30/3/2020). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Jejen mengaku terpaksa keluar di tengah wabah virus yang belakangan membuat gelisah warga dunia.

Kalau bukan soal perut, dia tak bakal terpaksa bergelut di jalanan berdebu.

"Saya tuh udah jadi ODR, Orang Dalam Risiko," aku dia. 

Tapi kan kembali lagi ke kita, terpaksa keluar karena memang buat penghasilan," sambungnya.

Batal Transfer Uang ke Nenek

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved