Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Sempat Kontak Langsung, Tukang Kebun Pasien Positif Corona Inap di RSUD Depok, Ini Alasan dan Status

Tukang kebun dari pasien positif virus corona, harus menginap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok dengan status PDP (pasien dalam pengawasan).

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
RSPI Sulianti Saroso 

TRIBUNNEWS.COM - Tukang kebun dari pasien positif virus corona harus menginap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok dengan status PDP (pasien dalam pengawasan).

Direktur RSUD Depok, Devi Maryori menyebut, tukang kebun tersebut belum diperbolehkan pulang hingga Kamis ini.

Ia mengungkapkan, sebelumnya asisten tersebut sempat melakukan kontak langsung dengan pasien positif virus corona.

"Statusnya masih pengawasan, ya, PDP. Intinya sih dia kontak erat kemarin (dengan pasien positif virus corona)," kata Devi Maryori, dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Menurutnya, saat dilakukan pemeriksaan ke RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020), tukang kebun tersebut tak menunjukkan gejala terjangkit virus corona.

Baca: Dokter di Amerika Sebut Memakai Masker Justru Bisa Menambah Risiko Terkena Virus Corona, Mengapa?

Baca: Cucu Somantri Minta Pemerintah Daerah Ikuti Arahan Pemerintah Pusat Soal Antisipasi Virus Corona

Pihak RSPI Sulianti Saroso juga telah mengambil sampel tubuh untuk diteliti kemungkinannya terpapar infeksi virus corona.

Namun, pemeriksaan tersebut belum dirilis oleh pihak RSPI Sulianti Saroso.

"Hasil tes sampelnya belum keluar di RSPI Sulianti Saroso," ujar Devi.

Dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso

Sebelumnya, asisten rumah tangga dan tukang kebun yang bekerja di rumah dua pasien positif virus corona dipulangkan dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril.

"Tukang kebun dan pembantu itu sudah pulang," kata Syahril, dikutip dari TribunJakarta.com, Rabu (4/3/2020).

Petugas menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus Covid-19 atau virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus Covid-19 atau virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Syahril berujar, mereka diperiksa karena sempat kontak langsung dengan dua WNI positif corona.

Hasilnya, asisten rumah tangga dan tukang kebun pasien positif corona dinyatakan negatif.

Baca: Achmad Yurianto Bantah 2 Pasien Positif Corona Tak Sadar Terinfeksi: Lalu Kenapa Bersedia Diisolasi?

Baca: Di ILC, Saleh Partaonan Akui Sempat Didebat Menteri saat Bahas Corona: Semua Berhak Ngomong

Mereka juga dinyatakan tak perlu menjalani proses isolasi di RSPI.

"Pembantu dan tukang kebun diperiksa juga karena dia kontak langsung."

"Mereka tidak diperlukan untuk dirawat dalam ruang isolasi karena memang negatif," jelas Syahril.

Penjelasan Kemenkes

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan menjelaskan jika dua orang yang tinggal dengan  dua WNI positif corona dipastikan negatif.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto menyebut, dua orang lainnya yakni anak pertama dan asisten rumah tangga, dinyatakan negatif corona.

"Sudah dua-duanya diperiksa, dua-duanya negatif," kata Achmad Yurianto di Jakarta, Senin (2/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Baca: Seluruh Speaker Aktif Traffic Lights Kota Ambon Dinyalakan, Pemkot Sosialisasi Waspada Corona

Baca: Rehabilitasi RS Khusus Pasien Terduga Virus Corona di Pulau Galang Ditargetkan Selesai Sebulan

Menurutnya, asisten dan anak pertama di rumah tersebut tak sering melakukan interaksi dengan dua anggota keluarga yang positif itu.

"Rupanya selama sakit, kakaknya tidak dekat kontaknya, bekerja, dan pembantu ada kesibukan sendiri," jelas Yuri.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menyampaikan, asisten rumah tangga yang bekerja sebagai tukang kebun di rumah pasien positif corona tersebut dalam keadaan sehat.

Hasil tersebut diketahui, setelah dibawa oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Depok Senin (2/3/2020).

"Statusnya masih ODP (orang dalam pengawasan). Dibawa ke RSPI (Sulianti Saroso)," kata Novarita, dikutip dari Kompas.com, Senin (2/3/2020).

"Antisipasi saja. Masih (sehat), hanya karena tinggal serumah (dengan pasien) jadi dikhawatirkan tertular."

"Belum (menunjukkan gejala gangguan pernapasan)," jelasnya.

Baca: Moeldoko Nilai Tidak Perlu Payung Hukum Baru Tangani Wabah Virus Corona

Baca: Lagu Corona Rilis saat Wabahnya Virus Corona, Aming Singgung Empati dan Adab: Bukan Hal Lucu !

Senada dengan Novarita, ketua lingkungan kompleks rumah pasien corona di Depok, Teguh Prawiro menyebut, tukang kebun tersebut dalam keadaan sehat.

"Asisten rumah tangga itu sampai hari kemarin masih berinteraksi dengan warga dan sehat."

"Hari ini sudah dibawa ke rumah sakit, enggak tahu untuk diobservasi atau bagaimana," ungkap Teguh, Senin.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino) (Kompas.com/Vitorio Mantalean)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved