Diawali Suara Jeritan di Tengah Malam, Warga yang Sedang Ronda Temukan Yati Bersimbah Darah
Bukan main kagetnya, mereka menyaksikan Yati tak berdaya, tubuhnya bersimbah darah yang membasahi lantai rumah.
Wanita asal Jawa Tengah ini peduli dengan warga kampung, tak sekali membantu mereka yang kesusahan.
"Dia (Yati, red) baik. Baik banget. Suka bantu-bantu warga kalau lagi susah."
"Meskipun rumahnya besar dia tidak pilih teman," tegas dia.
Muhayar tidak pernah mendengar keluarga ini berantem apa lagi ribut-ribut, sampai satu dari mereka tewas.
"Kaget banget, soalnya sebelumnya enggak pernah terdengar keributan di rumah ini," kata Muhayar.
Cekcok Lempar Asbak
Sebagai suami istri, meski usia mereka selisih 22 tahun, Yati dan Edi menikmati masa-masa berumah tangga.
Termasuk sesaat sebelum Yati tewas mengenaskan.
Terbuai minuman keras dini hari itu, Yati dan Edi sempat bercanda tapi belakangan muncul selisih pendapat.
Pesta kecil keduanya yang semula intim berubah jadi peritiswa berdarah.
"Lantaran selisih pendapat, suaminya itu dilempar asbak. Dua-duanya lagi minum, minuman keras," beber Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung, AKP Zazali, Minggu (9/2/2020).
Edi naik pitam, lalu cekcok dengan Yati dan ribut besar.
Tak terima dilempar asbak, Edi mengambil pisau, langsung menghujamkannya berkali-kali ke tubuh Yati.
Dini hari itu warga membawa Yati ke Rumah Sakit Sari Asih di Sangiang, Kota Tangerang, tapi nyawanya tak tertolong dini hari itu.
Ketika polisi datang menjemput Edi yang bertahan di lantai dua rumah setelah kejadian itu, warga sudah membawa korban ke Rumah Sakit Sari Asih di Sangiang, Kota Tangerang.