Jumat, 3 Oktober 2025

Diawali Suara Jeritan di Tengah Malam, Warga yang Sedang Ronda Temukan Yati Bersimbah Darah

Bukan main kagetnya, mereka menyaksikan Yati tak berdaya, tubuhnya bersimbah darah yang membasahi lantai rumah.

Editor: Choirul Arifin
Tribun Jakarta/Ega Alfreda
Jajaran Satreskrim bersama Kapolsek Jatiuwung, Kompol Aditya Sembiring, menyambangi lokasi suami membunuh istrinya di Kampung Nagrak, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Minggu (8/2/2020). Rumah mewah tempat Edi (72), warga negara Hongkong, menghabisi istrinya Yati, pada Sabtu (8/2/2020) dini hari WIB. 

"Terus membuka pabrik sendiri dan bertemu dengan Bu Yati," sambung dia.

Perusahaan yang Edi bangun sempat bangkrut, berkat bantuan Yati kembali bangkit dan usahanya sukses.

"Kembali bangkit karena dikelola sang istri," ucap Muhayar.

Saking percayanya, di hari tuanya Edi lebih banyak di rumah sementara dua pabriknya di Tangerang dikelola Yati.

Selama berumahtangga, keduanya bersama sang putri tinggal di Kampung Nagrak, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Menurut Muhayar, Edi dikenal tertutup, jarang bersosialisasi dengan tetangga di kanan kiri rumahnya.

"Dia pendiam dan jarang sosialisasi sama tetangga. Dia warga asli Hongkong," kata Muhayar.

Sekalipun sudah lama tinggal di Tangerang, Edi belum fasih berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

"Pelaku memang sudah lama tinggal di sini."

"Nikah sama si ibu juga sudah sekitar 20 tahun, tapi dia belum bisa bahasa Indonesia," terangnya.

Rumah mewah Edi dan Yati di atas tanah 5000 meter persegi dikelilingi tembok setinggi tiga meter.

Tidak seperti Edi, Yati dikenal baik dan bergaul dengan tetangga sekitar.

Meski mapan secara ekonimi, Yati tak pernah pilih-pilih status sosial lawan bicaranya.

"Istrinya memang terkenal baik, suka ngobrol sama warga sini."

"Beda kalau suaminya jarang kelihatan keluar," terang Muhayar.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved