Virus Corona
Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Awak Kapal Dari Cina Dilarang Masuk Pelabuhan Tanjung Priok
Guna mengantisipasi penyebaran virus corona, awak kapal dari Cina dilarang masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna mengantisipasi penyebaran virus corona, awak kapal dari Cina dilarang masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Manager Corporate Affairs Jakarta International Container Terminal (JICT) Indira Lestari mengatakan pelarangan tersebut sudah dimonitor petugas terkait dalam hal ini Kantor Karantina Pelabuhan (KKP) serta Otoritas Pelabuhan untuk melakukan pengecekan di lapangan.
"(Mereka) mengecek bahwa para kru kapal, khususnya mereka yang baru datang dari kapal-kapal berbendera Tiongkok itu dipastikan tidak turun ke dalam pelabuhan," kata Indira, Kamis (6/2/2020).
Menurut Indira, kebijakan itu sudah berjalan sejak akhir Januari 2020 lalu.
Baca: Cerita Korban Wedding Organizer Bodong: Gemetar Lihat Tersangka, Sudah Menaruh Curiga Sejak Awal
Sementara untuk proses pengecekan ke JICT sebagai pengelola peti kemas, baru dilakukan beberapa hari terakhir.
"Benar-benar dijalankannya sekitar bulan lalu. Tiga hari yang lalu lah, KKP dengan Otoritas Pelabuhan dengan Kesyahbandaran ke JICT untuk memastikan itu sudah dijalankan," katanya.
Sementara itu, petugas KKP akan naik ke atas kapal untuk mengecek kesehatan awak kapal.
Alasannya mereka hanya boleh beraktivitas di atas kapal mereka saja.
Baca: Ini Alasan Turis Asing yang Punya Riwayat Perjalanan ke China akan Ditolak Kunjungi Bali
"Karantina naik duluan ke atas kapal, dilakukan thermal check jadi mereka enggak boleh turun ke bawah," jelas Indira.
Sementara itu, terkait impor barang, sejauh ini belum ada pembatasan khusus.
Barang-barang impor dari Cina masih diperbolehkan masuk dan distribusikan ke Indonesia.
64 Rumah Sakit BUMN Sosialisasi Penyebaran Virus Corona
Sebanyak 64 rumah sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar sosialisasi mengenai infeksi Virus Corona di seluruh rumah sakit BUMN yang ada di seluruh Indonesia untuk membangun pemahaman dan kesadaran tentang penyebaran virus tersebut.
Direkur Utama Rumah Sakit Pertamina Pusat, Fathema Djan Rachmat menjelaskan penyebaran virus Corona ini hanya bisa dicegah dengan membangun kesadaran dan kerjasama semua instansi terkait dengan rumah sakit terutama rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah.
“Pemahaman dan kerjasama harus dilakukan oleh semua pihak terkait dan 64 rumah sakit BUMN harus berperan aktif dalam pencegahan penyebaran infeksi Novel Coronavirus di Indonesia,” kata Fathema dalam keterangannya, Kamis (6/2/2020).
Baca: Ketika Prabowo Subianto Tak Melanjutkan Sapaannya untuk Anies Baswedan