Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Anggota Komisi B DPRD DKI Ingatkan Pemprov DKI Fokus Selesaikan Persoalan Banjir

Ia menegaskan fokus diperlukan dan penting agar banjir yang melanda Jabodetabek dan sekitarnya di awal tahun 2020 tidak terulang kembali.

Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Seorang anak kecil di Kampung Melayu Jakarta, Senin (5/2/2018), asyik berenang ketika wilayah dekat rumahnya banjir. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak, mengatakan curah hujan diprediksi tinggi di Ibukota beberapa hari ke depan.

Maka dari itu, Gilbert mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk fokus menyelesaikan persoalan banjir.

"Lebih baik fokus bekerja mengatasi masalah mengingat kemungkinan curah hujan yang lebih besar masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan," ujar Gilbert, Kamis (9/1/2020).

Ia menegaskan fokus diperlukan dan penting agar banjir yang melanda Jabodetabek dan sekitarnya di awal tahun 2020 tidak terulang kembali.

Gilbert juga melihat masalah banjir adalah masalah lokal di DKI Jakarta. Sehingga kurang tepat apabila menyalahkan pemerintah pusat terkait musibah banjir.

"Jelas banjir yang ada saat ini adalah masalah lokal DKI, karena air kiriman dari Bogor baru sampai DKI keesokan harinya. Menyalahkan pemerintah pusat dengan berpolemik terbuka juga bukan cara yang baik, tetapi introspeksi lebih baik," kata dia.

Lebih lanjut, Gilbert berpesan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk tidak berlebihan saat bersikap terkait banjir.

Menurutnya, dengan turun dan ikut bantu warga membersihkan sisa banjir tak cukup membantu mengatasi kerugian yang dirasakan warga.

Sebelumnya diketahui, banjir yang melanda Ibukota di awal tahun 2020 mengakibatkan 36.445 jiwa mengungsi. Warga yang mengungsi berada di beberapa titik lokasi seperti di kawasan Jatinegara Jakarta Timur.

Bahkan, korban meninggal dunia akibat banjir mencapai 63 orang di seluruh Jabodetabek dan 14 orang warga Jakarta. Adapun banyaknya jumlah korban itu menjadi ke prihatinan kalangan anggota DPRD DKI Jakarta.

Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengingatkan hal terpenting saat kondisi banjir melanda sejumlah wilayah adalah evakuasi korban, serta keselamatan dan keamanan masyarakat.

"Nanti urusan penanganan banjir secara infrastruktur akan kami kerjakan setelah penanganan evakuasi selesai," ujar Jokowi, Kamis (2/1).

Menurut Jokowi, banjir yang melanda sejumlah wilayah salah satunya disebabkan oleh kerusakan ekosistem dan ekologi.

"Ada juga yang memang karena kesalahan kita membuang sampah di mana-mana, jadi karena banyak hal," tuturnya.

Karena itu, perkara tersebut, menurut Jokowi, mesti dikerjakan bersama-sama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, hingga pemerintah kabupaten dan kota.

"Saya ingin kerja sama itu dibangun pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota agar semuanya bisa tertangani," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved