Minggu, 5 Oktober 2025

Pesawat Garuda Mendarat di Halim Seusai 2 Kali Gagal Turun di Soetta, Foto & Video Kondisi Penumpang

Pesawat Garuda Indonesia rute Banyuwangi-Jakarta mendarat darurat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Penulis: Daryono
Tangkap layar Kompas TV
Penumpang protes karena tidak boleh keluar setelah pesawat mendarat darurat di Bandara Soetta, Jumat (22/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Garuda Indonesia rute Banyuwangi-Jakarta mendarat darurat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Padahal, pesawat dengan nomor penerbangan GA 271 itu seharusnya mendapat di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Setelah mendarat darurat, awak pesawat Garuda sempat melarang penumpang untuk turun.

Apa penjelasan Garuda atas pendaratan dururat tersebut dan bagaimana kondisi para penumpang?

Berikut fakta-fakta pesawat Garuda yang mendarat darurat di Halim Perdanakusuma:

1. Dua Kali Gagal Mendarat di Bandara Soetta

Pesawat Garuda GA 271 rute Banyuwangi-Jakarta sempat dua kali gagal mendapat di Bandara Soekarno-Hatta. 

Pesawat akhirnya mendapat darurat di Bandara Halim Perdanakusuma pada Jumat siang. 

Berdasarkan informasi yang KONTAN terima dari Sigit Pramono, mantan Direktur Utama BNI, pesawat terpaksa mendarat di Halim karena cuaca buruk di Bandara Soekarno-Hatta.

Sigit merupakan salah satu penumpang di pesawat tersebut.

Sigit mengatakan pesawat sempat berusaha dua kali mendarat di Bandara Soekarno-Hatta namun gagal hingga kemudian mendarat di Halim. 

"Alhamdulillah, kami sudah mendarat, tetapi mendarat darurat di Halim Perdanakusuma," kata Sigit. 

2. Penumpang Sempat Dilarang Turun

Setelah pesawat Garuda mendarat darurat di Bandara Halim Perdana Kusuma, penumpang sempat dilarang untuk turun.

Padahal sebagian penumpang terlihat panik dan ingin turun dari pesawat.

"Pilot mau terbang lagi ke Cengkareng, karena di Halim tidak ada petugas darat Garuda," kata Sigit. 

Permasalahannya, lanjut Sigit, semua penumpang tidak mau terbang lagi karena merasa ketakutan setelah pesawat yang mereka tumpangi gagal mendarat di Soetta.

Berdasarkan informasi terakhir yang diterima KONTAN, pada pukul 12.40 WIB, para penumpang masih berada di dalam pesawat dan tidak diperbolehkan turun ke terminal.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Ari Askhara menjelaskan, penumpang memang tidak diperbolehkan turun oleh AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) selaku pengelola bandara Halim.

"NOTAM itu dari AURI bukan Angkasa Pura II sebagai pengelola Halim," jelasnya.

NOTAM adalah pemberitahuan yang disebarluaskan melalui peralatan telekomunikasi yang berisi informasi mengenai penetapan, kondisi atau perubahan di setiap fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur atau kondisi berbahaya, berjangka waktu pendek dan bersifat penting untuk diketahui oleh personel operasi penerbangan. 

Penumpang pada akhirnya diperbolehkan untuk turun. 

Dikutip dari Kompas.com, dari total 94 penumpang, sebanyak 69 penumpang memutuskan turun di Halim dan 25 penumpang melanjutkan perjalanan ke Cengkareng.

3. Kondisi Penumpang di Dalam Pesawat

Dalam video yang diunggah KompasTV, sebagian penumpang pesawat Garuda yang mendarat darurat di Halim terlihat tetap duduk di kursi penumpang. 

Namun, sebagian penumpang terlihat memprotes awak pesawat yang tidak memperbolehkan penumpang untuk turun.

Beberapa penumpang terlihat berdiri di dekat pintu pesawat dan berargumen dengan awak pesawat.

"Kalau tanya keamanan, apa coba alasan keamanannya," kata seorang penumpang.

"Apa coba alasannya. Kita juga bukan apa-apa di sini," kata penumpang lain menimpali.

Berikut foto dan video suasana di dalam pesawat. 

Suasana dalam pesawat Garuda yang mendarat darurat di Halim Perdanakusuma, Jumat (22/11/2019).
Suasana dalam pesawat Garuda yang mendarat darurat di Halim Perdanakusuma, Jumat (22/11/2019). (Tangkap layar Kompas TV)
Penumpang protes karena tidak boleh keluar setelah pesawat mendarat darurat di Bandara Soetta, Jumat (22/11/2019).
Penumpang protes karena tidak boleh keluar setelah pesawat mendarat darurat di Bandara Soetta, Jumat (22/11/2019). (Tangkap layar Kompas TV)

4. Penjelasan Garuda

Pihak Garuda Indonesia memberikan penjelasan terkait pendaratan darurat pesawat GA 271 di Halim Perdanakusumah. 

“Setelah mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, sebagian penumpang meminta untuk turun dan mengakhiri perjalanannya di Bandara Halim,” ujar VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan dalam keterangan tertulisnya, Jumat seperti dikutip dari Kompas.com. 

Ikhsan menambahkan, Garuda Indonesia bersedia untuk mengakomodasi permintaan tersebut setelah berkoordinasi dengan otoritas bandara setempat serta berkoordinasi dengan ground handling yang ada di Halim.

“Garuda Indonesia juga tidak memiki ground handling di Halim sehingga perlu waktu untuk berkoordinasi untuk mengakomodasi permintaan penumpang,” kata Ikhsan.

Sesuai aturan penerbangan domestik dan internasional, Garuda Indonesia diharuskan untuk menerbangkan penumpang dari bandara asal hingga bandara akhir tujuan.

Namun, Garuda harus melihat situasi yang berkembang di lapangan sehingga mengizinkan penumpang untuk turun di Halim.

Saat ini sebagian penumpang telah turun dari pesawat dan sebagian penumpang akan diterbangkan kembali ke Cengkareng setelah proses di Halim selesai.

Garuda Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang bahwa pendaratan yang seharusnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, terpaksa dialihkan ke Halim untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan perjalanan para penumpang.

“Garuda Indonesia juga membutuhkan waktu untuk berkoordinasi dengan otoritas dan ground handling untuk penurunan penumpang karena Halim bukan last destination pesawat GA271,” ucap dia.

(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama) (Kontan/Barratut Taqiyyah Rafie, Titis Nurdiana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved