Pelaku Teror Air Keras di Jakarta Barat Selalu Sasar Wanita Jadi Korbannya, Ini Alasannya
Findra Yunico (29) alias FY sudah empat kali melakukan aksi menyiramkan cairan kimia berupa larutan soda api.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Findra Yunico (29) alias FY sudah empat kali melakukan aksi menyiramkan cairan kimia berupa larutan soda api.
Dari semua aksinya, pelaku melakukannya di Jakarta Barat.
Pria yang berprofesi sebagai tukang service AC tersebut pun selalu memilih perempuan sebagai korbannya.
"Kenapa korbannya harus perempuan. Karena ia merasa waktu sakit akibat terjatuh pada 2015 lalu dan luka di kepala, kakaknya perempuan dianggap olehnya tidak memperhatikan dia," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono di Polda Metro Jaya, Senin (18/11/2019).
Baca: Pelaku Penyiraman Air Keras di Kawasan Jakbar Ternyata Sudah Lakukan Aksinya 4 Kali
Atas alasan tersebut, pelaku selalu memilih wanita sebagai target aksinya.
"Sehingga, dia memilih korbannya adalah perempuan, dan secara acak," kata Gatot.
Meskipun kata Gatot, dari keterangan kakak pelaku yang perempuan, membantah, dia tak memperhatikan adiknya saat sakit dan dirawat di rumah sakit.
"Karenanya, masih didalami lagi, motif sebenarnya tersangka. Yang ada, saat ini, masih motif sementara."
"Apakah ada motif lain atau seperti apa, masih didalami," kata Gatot.
Baca: Tetangga Novel: Coba Anda Bayangkan, Mau Tidak Merekayasa Kejadian untuk Merusak Matanya Sendiri?
Gatot mengatakan dari hasil pengembangan pemeriksaan kepada pelaku, terungkap bahwa pelaku sudah 4 kali beraksi.
Ini artinya, ada satu aksi yang tidak dilaporkan kepada polisi.
Aksi FY yang tidak dilaporkan ke polisi itu adalah pada 3 November 2019 lalu.
"Dari pengembangan pemeriksaan yang dilakukan, ternyata sebelumnya, yakni tanggal 3 November, pernah sekali ia melakukan penyiraman air kimia," kata Gatot.
"Jadi, ada 4 kali sebenarnya tersangka melakukan penyiraman. Tapi, oleh karena soda api dan air, campurannya terlalu sedikit pada penyiraman 3 November itu, tidak ada berdampak pada korban dan tidak ada yang melapor ke Polsek Kebon Jeruk atau Polres Jakarta Barat," kata Gatot.
Baca: Cara Fairuz A Rafiq Jaga Rumah Tangganya Dengan Sonny Septian Tetap Harmonis
Barulah pada penyiraman air kimia berikutnya atau yang kedua sampai keempat, kata Gatot, ada dampak yang dialami korban, sehingga membuat laporan ke polisi.
Dari sanalah polisi berhasil mengungkap kasus ini dan membekuk pelaku.
"Penyiraman air kimia yang pertama itu dan tak berdampak pada korban, dilakukan pelaku tak jauh dari Polsek Kebon Jeruk. Jadi pengakuan tersangka ia sudah 4 kali melakukan penyiraman," kata Gatot.
Polisi menegaskan mengenai motif pelaku melakukan penyiraman cairan kimia masih bersifat sementara.
"Untuk motif pastinya semua masih didalami kembali, dengan melibatkan ahli kejiwaan atau psikolog," kata Gatot.
Sudah empat kali beraksi
Polda Metro Jaya mengungkapkan VY (32), pelaku teror penyiraman air keras di daerah Jakarta Barat, ternyata sudah melancarkan aksinya sebanyak empat kali.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan, sebelumnya polisi mengira pelaku melakukan aksi terornya sebanyak tiga kali.
Adapun tiga Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu di antaranya terjadi di Kebon Jeruk dengan dua siswi pelajar menjadi korban.
Baca: Polisi Tahan DH, Pengemudi yang Tabrak Pengendara Skuter Listrik hingga Tewas
Kemudian di kawasan Kembangan menyasar kepada seorang ibu-ibu, dan yang terakhir pada tanggal 15 November, juga di Kembangan, dengan jumlah korban sebanyak enam orang.
Pada aksi VY yang terkahir, sebanyak tiga orang terkena air keras atau soda api hasil racikan pelaku.
"Namun dari pengembangan pemeriksaan yang dilakukan, ternyata sebelumnya lebih kurang pada tanggal 3 November, (VY) itu juga pernah sekali tersangka melakukan penyerangan," kata Gatot Eddy di Polda Metro Jaya Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
Baca: Pelapor Sukmawati:Tersinggung Nabi Muhammad Dibandingkan dengan Soekarno
"Jadi ada sebanyak empat kali dia melakukan penyerangan," tambah Gatot Eddy.
Kemudian Kapolda Metro Jaya itu menambahkan, karena dosis soda api yang digunakan pelaku pada aksi pertamanya sedikit, korban yang menjadi sasaran VY saat itu tidak terdampak.
Dan hal ini membuat minimnya laporan masuk ke pihak kepolisian di kawasan Jakarta Barat maupun Kapolda Metro Jaya.
Baca: Motif Tersangka Penyiram Cairan Soda Api ke Siswi SMP di Jakarta Barat Akhirnya Terungkap
"Hanya karena campuran air dengan soda apinya itu sedikit (pada aksi pertama VY), sehingga tidak berdampak kepada korban dan tidak ada yang melapor ke kepolisian sektor kebon jeruk atau Kapolres Jakarta Barat ataupun Kapolda Metro Jaya," tandas Gatot Eddy.