Sabtu, 4 Oktober 2025

Seorang Wanita Tewas Tercebur ke Sumur di Bogor: Kronologi Menurut Saksi Hingga Motif Akhiri Hidup

"Pas datangnya juga saya tahu tadi siang lewat depan mata saya, tiba-tiba ada ribut-ribut gak tahunya dia tercebur dalam sumur katanya," katanya

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Toko material lokasi wanita yang tewas tercebur dalam sumur tua 

"Korban wanita inisial YN (39), kasusnya masih dalam penyelidikan," ujar Supriyadi ketika dikonfirmasi TribunJakarta.com, Rabu (30/10/2019).

Sementara itu, Bondan warga sekitar mengakui sempat mendengar keributan dari dalam toko bangunan tersebut sebelum korban ditemukan meninggal.

"Sempat ada suara ribut-ribut, tapi ya gak tahu ya suara ribut apa, saya juga gak mau ikut campur urusan orang lain kan," ujar Bondan di lokasi kejadian.

Bondan mengatakan, dirinya juga sempat mendengar suara wanita menangis usai terjadi keributan tersebut.

"Habis ribut-ribut ada suara cewek nangis, kayaknya suara korban sih. Saya ingat suaranya soalnya pernah ngobrol meskipun gak kenal," katanya.

Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Korban dibawa ke RS Polri untuk kepentingan autopsi, guna mencari tahu penyebab pasti kematian, apa ada unsur yang lainnya atau murni bunuh diri," ujar Kapolsek Bojong Gede Kompol Supriyadi.

Motif akhiri hidup

YN (39) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke dalam sumur tua yang ada disebuah toko bangunan.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa nahas tersebut terjadi sekira pukul 11.00 WIB di Jalan Raya Tugu Macan, Bojonggede, Bogor, tepatnya di depan Perumahan Citayam Village.

Kapolsek Bojong Gede Kompol Supriyadi mengatakan, hasil penyelidikan sementara diketahui motif korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran masalah utang piutang.

Supriyadi menjelaskan, korban datang ke toko bangunan tersebut untuk bertemu pemiliknya yang berinisial FR.

"Jadi korban dengan si pemilik toko itu punya pinjaman bersama di bank, dan dia (korban) berniat mengajak pemilik toko ke bank untuk membayar cicilan pinjamannya tersebut," ujar Supriyadi dikonfirmasi, Rabu (30/10/2019).

 Heboh Anggaran Pengadaan Lem Aibon Hingga Bolpoin di DKI, Salahkan Sistem Penganggaran Warisan Ahok

 Koalisi Buruh Jakarta Sepakati Pembentukan Tim 7, Besok Kembali Dialog dengan Pemprov DKI

 Hasil Visum Korban Pencabulan Oknum Guru Ngaji, Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur Irit Bicara

 Komplotan Maling Motor Hantui Neglasari, Incar Indekos dan Rumah Warga

Namun, ajakan korban tidak diindahkan si pemilik toko yang mengatakan bahwa dirinya sedang tidak memiliki uang.

"Jadi si pemilik toko (FR) bilang pada korban bahwa dia tidak punya uang, disitu korban merasa kecewa dan mengancam akan bunuh diri," bebernya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved