Masih Buron, Dua Eksekutor Upaya Pembunuhan Berencana di Kelapa Gading Sulit Dilacak
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Jerrold Hendra Kumuntoy mengaku belum ada perkembangan signifikan terkait perburuan dua buraonan tersebut
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua eksekutor kasus upaya pembunuhan berencana terhadap VT (42) berinisial BK dan HER masih buron.
Diketahui, dalang dari upaya pembunuhan berencana tersebut yakni istri korban berinisial YL (40) dan selingkuhannya berinisial BHS (33).
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Jerrold Hendra Kumuntoy mengaku belum ada perkembangan signifikan terkait perburuan dua buraonan tersebut.
“Kita dari Reskrim Polsek Kelapa Gading dibantu oleh Reskrim Metro Jakarta Pusat, terus mengupayakan penangkapan para pelaku pembunuh bayaran ini,” ujar Jerrold di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis (17/10/2019).
• KPK Masih Bebas Lakukan OTT Selama Jokowi Belum Bentuk Dewan Pengawas
Dia juga menyebut BK dan HER termasuk pelaku yang sangat profesional.
“Melihat dari modusnya mereka ini sulit dilacak, jika dilihat dari chat-an terakhir melalui handphone."
"Jadi saya lihat ini kedua pelaku sangat profesional,” tuturnya.
• Suami Istri Dirampok Saat Tumpangi Bajaj, Harta Senilai Rp 25 Juta Raib
Meski demikian, pihaknya sudah mengidentifikasi identitas kedua pelaku DPO tersebut.
Ia pun berharap pihaknya segera bisa menangkap mereka.
“Mohon doanya aja semoga cepat terungkap terkait dengan pengungkapan kasus itu."
• SUSUNAN Lengkap Acara Pelantikan Jokowi-Maruf Amin, Dimulai Pukul 14.30
"Dan siap dirilis pembunuhan rencana tahap kedua tersebut,” tutur Jerrold.
Sebelumnya, YL bersama BHS berencana membunuh VT dua kali.
Rencana pertama dilakukan YL dan BHS menggunakan sianida.
• Wali Kota Medan Ajak Anak Istri ke Jepang, Lalu Palak Kepala Dinas untuk Lunasi Pembengkakan Biaya
YL mencuri kartu ATM suaminya untuk membeli sianida tersebut.
Kemudian kartu ATM tersebut diserahkan YL kepada BHS, untuk menarik uang sebesar 3.000 dollar Singapura.
Namun, rencana pertama pembunuhan itu gagal, lantaran YL tak berani mengeksekusi suaminya itu sendirian.
• Istana Rogoh Kocek Hingga Rp 1 Miliar untuk Mobil Tamu Negara Saat Pelantikan Jokowi-Maruf Amin
Rencana pembunuhan kedua dilakukan YL dan BHS dengan menyewa dua pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa VT.
Saat itu BHS meminta uang kepada YL sebesar Rp 300 juta, untuk membayar BK dan HER selaku pembunuh bayaran tersebut.
YL kemudian menggadaikan mobil, emas ,serta mencuri uang suaminya untuk memenuhi permintaan BHS.
• Terduga Teroris di Bekasi Kerap Jual Ikan Hias Sampai Tengah Malam, Pembelinya Jarang
Eksekusi dilakukan saat VT berkendara bersama BHS dan BK di kawasan Kelapa Gading.
Setiba di Jalan Boulevard Gading Raya, BHS meminta VT menghentikan mobil karena mengaku ingin muntah.
Saat itulah rekan BHS, yakni BK yang duduk di kursi belakang, menusuk leher VT sebanyak tiga kali.
• INI Dia Foto Resmi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024, Maruf Amin Tampil Beda
Beruntung VT yang terluka sempat melarikan diri menggunakan mobilnya ke rumah sakit terdekat, dan nyawanya berhasil diselamatkan.
Pihak rumah sakit kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kelapa Gading.
Tiga hari kemudian, polisi menangkap BHS yang melarikan diri ke Bali.
• Ini Alasan Polisi Lakukan Diskresi Tak Keluarkan Izin Demonstrasi Jelang Pelantikan Presiden
Setelah menginterogasi BHS, polisi kemudian menangkap YL.
Sedangkan dua tersangka lainnya, yakni BK dan HER, masih dalam pengejaran polisi.
Kepada YL dan BHS, polisi menyangkakan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 53 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, dengan hukuman maksimal kurungan seumur hidup.
• Prabowo Bakal Jadi Menteri Pertahanan? Ali Mochtar Ngabalin: Amin, Insyaallah
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, VT dan istrinya, YL (40) telah menjalin bahtera rumah tangga selama belasan tahun.
Namun rumah tangga mereka diguncang prahara, setelah BHS (33), pria selingkuhan YL, hadir.
BHS merupakan sopir yang sempat bekerja bersama VT beberapa bulan.
• Lima Pelari Lanjutkan Misi Kebaikan untuk Anak-anak Aceh
BHS dan YL diciduk aparat Polsek Kelapa Gading, atas kasus percobaan pembunuhan berencana terhadap VT.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, kasus ini berawal dari kecemburuan YL terhadap suaminya yang ia duga berselingkuh.
Meski tak bisa membuktikan dugaan perselingkuhan suaminya, YL akhirnya membalas dendam.
• Pelajar Dijanjikan Bayaran Rp 40 Ribu Agar Mau Ikut Demonstrasi Ricuh di Depan DPR
Ia menjalin hubungan gelap dengan BHS.
Hubungan YL dan BHS makin erat, setelah berbulan-bulan memadu kasih bersama seperti pasangan suami istri.
Dari sinilah mereka mulai memiliki rencana menguasai harta VT.
• Sejumlah Perusuh di Sekitar Kawasan DPR Positif Pakai Narkoba
“Kemudian dari hubungan ini, karena perbuatannya sudah terbuka di antara keduanya."
"Motif lain ingin menguasai harta dari keluarga tersebut," ujar Budhi di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (1/10/2019).
BHS dan YL lantas menyusun rencana untuk menguasai harta VT.
• Mahasiswa Al Azhar yang Sempat Kritis Belum Bisa Mengingat Penganiayaan yang Dialaminya
Akhirnya, mereka memutuskan membunuh VT.
Rencana pertama mereka jalankan pada Juni lalu.
Sejoli itu sepakat menggunakan racun sianida untuk diminumkan kepada VT.
• Ini Isi Sumpah Anggota DPR: Mengutamakan Bangsa dan Negara Daripada Kepentingan Pribadi
“Mereka awalnya ngaku beli di Singapura, tetapi setelah kita dalami kroscek ternyata beli di toko online racun sianida itu,” jelas Kapolres.
Namun sayang, rencana pembunuhan dengan racun sianida ini gagal total.
Penyebabnya, YL yang ditugaskan memberi racun itu malah tidak berani mengeksekusinya.
• DPR 2014-2019 Cuma Sahkan 91 Undang-undang, Fahri Hamzah Bilang Pemerintah Sering Jadi Masalah
Sebulan setelahnya, pada Juli lalu, rencana kedua mereka buat.
Kali ini, mereka menyewa pembunuh bayaran agar tak dicurigai oleh aparat kepolisian.
“YL memberikan uang Rp 300 juta kepada BHS untuk menyewa dua orang berinisial HER dan BK sebagai pembunuh bayaran,” papar Budhi.
• DAFTAR Lengkap 575 Anggota DPR Periode 2019-2024
Sesuai rencana, eksekusi terhadap VT dilakukan pada 13 September 2019 lalu.
Kala itu, BHS yang berada satu mobil dengan korban, tengah berkendara di sekitar Kelapa Gading.
Sesampainya di depan North Jakarta Intercultural School Kelapa Gading, BHS meminta izin keluar dari dalam mobil dengan alasan mual.
• Yasonna Laoly Kembali ke DPR, Tjahjo Kumolo Rangkap Jabatan Jadi Plt Menkumham
Saat itulah eksekusi dilakukan.
Salah satu pembunuh bayaran menghampiri VT yang berada di mobil dengan kaca terbuka, lalu menghunuskan pisaunya ke leher korban.
Melihat VT belum meregang nyawa, pembunuh ini mencoba menghunuskan pisaunya ke perut korban.
• Meski Jadi Anggota DPR, Ahmad Syaikhu Siap Mundur Jika Diminta Jabat Wakil Gubernur DKI
Tetapi aksinya gagal dilakukan oleh pembunuh bayaran itu, sebab VT berhasil melarikan diri dan mengemudikan mobilnya menjauhi TKP.
"Korban mau ditusuk perutnya, namun korban yang mengendarai kendaraannya langsung tancap gas."
"Korban langsung mengarah ke rumah sakit, mendapatkan perawatan, lalu laporan," papar Budhi.
• 209 Perusuh dan 41 Polisi Terluka, Polri: Masyarakat Jakarta Sudah Jenuh dengan Kerusuhan Ini
Berdasarkan laporan VT, polisi langsung bergerak.
Akhirnya, pada 16 September, BHS berhasil diringkus di Bali, menyusul YL yang ditangkap di kediamannya.
Sedangkan HER dan BK masih diburu polisi.
• SAYEMBARA Desain Ibu Kota Baru Dimulai Besok, Transportasi Pribadi Harus Prioritas Paling Bawah
Atas perbuatannya, BHS dan YL dijerat pasal 340 KUHP juncto pasal 53 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider pasal 353 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berencana.
Ancaman hukumannya maksimal seumur hidup.
Penulis: Luthfi Khairul Fikri
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Dua Eksekutor Upaya Pembunuhan Berencana Sulit Dilacak, Polisi Sebut Pelaku Sangat Profesional