Sabtu, 4 Oktober 2025

Mujahid 212 Selamatkan NKRI Gelar Aksi di Depan Istana Pagi Ini, Begini Tanggapan Aa Gym hingga KPAI

Hari ini, Mujahid 212 Selamatkan NKRI menggelar aksi di depan Istana Negara, Sabtu (28/9/2019) pagi. Begini tanggapan Aa Gym hingga KPAI.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Tribun Jakarta
Massa aksi mujahid 212 mulai berdatangan di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, sekira pukul 07.10 WIB, Sabtu (28/9/2019). 

"Para orangtua harus membuka ruang dialog dengan anak-anak. Para orangtua juga harus memantau media sosial anak-anaknya sebagai bentuk pencegahan, karena undangan aksi di era ini disebarkan melalui media sosial IG dan aplikasi WhatsApp," kata Susanto.

Tanggapan Aa Gym

KH Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym saat ditemui di acara peluncuran MQ Organik di Eco Pesantren Daarut Tauhid di Jalan Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat, melalui siaran pers yang diterima, Kamis (29/8/2019).
KH Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym saat ditemui di acara peluncuran MQ Organik di Eco Pesantren Daarut Tauhid di Jalan Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat, melalui siaran pers yang diterima, Kamis (29/8/2019). (Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam)

Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym memberikan tanggapan mengenai kabar aksi massa bertajuk Mujahid 212 Selamatkan NKRI di depan Istana Negara.

Selaku Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Aa Gym mengatakan bahwa jemaahnya tidak akan ikut aksi tersebut.

Bahkan, ia mengaku tidak mengetahui tentang adanya acara tersebut.

"Aa belum tau berita itu Dan DT (Daarut Tauhid) tak ikut kegiatan seperti itu," kata Aa Gym, dikutip Tribunnews dari Tribun Jabar.

Ia menegaskan, pihaknya saat ini hanya akan fokus pada pesantren.

Sebelumnya, Daarut Tauhid telah beberapa kali mengikuti sejumlah kegiatan serupa di Jakarta, seperti aksi 411 dan 212 yang bertajuk keagamaan dan diikuti oleh banyak umat Islam.

Namun, keikutsertaan DT pada kegiatan tersebut berkontribusi untuk 'bebersih' atau membersihkan lingkungan acara.

Aa Gym mengatakan, setiap kegiatan yang diikuti oleh jemaah pesantrennya tergantung keperluan atau tujuannya.

"Sementara ini kami lebih fokus berusaha memberi manfaat untuk sekitar pesantren saja," ucapnya.

Tanggapan MUI Jabar

Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. KH. Rachmat Syafe'i (kiri) dan Sekertaris MUI Jabar, Rafani Akhyar (kanan) menjelaskan paparan dan imbauan penolakan menghari aksi dengan dugaan politisasi agama dalam sesi konferensi pers di Kantor MUI Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Kamis (26/9/2019).
Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. KH. Rachmat Syafe'i (kiri) dan Sekertaris MUI Jabar, Rafani Akhyar (kanan) menjelaskan paparan dan imbauan penolakan menghari aksi dengan dugaan politisasi agama dalam sesi konferensi pers di Kantor MUI Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Kamis (26/9/2019). (Tribun Jabar/Cipta Permana)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat mengimbau warga Jabar untuk tidak turut serta melakukan aksi 28 September 2019 di Jakarta.

"Kami mendapat kabar akan adanya gerakan Mujahid 212 yang akan berlangsung di wilayah Jakarta pada 28 September 2019 nanti. Kegiatan ini dilakukan dan dikoordinir oleh kelompok tertentu, dengan mengajak para ustaz, ulama, habib dan aktivitas keagamaan lainnya," ujar Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. KH. Rachmat Syafe'i, dalam konferensi pers di Kantor MUI Jabar, Kota Bandung, Kamis (26/9/2019).

Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Jabar, untuk tidak menghadiri gerakan yang terindikasi akan menodai agama serta dianggap berpotensi memecah-belah bangsa.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved