Selasa, 30 September 2025

Cuitan TGUPP Anies Baswedan Sebut Nama Risma Bikin Geram Pemkot Surabaya

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser mengakui Pemkot Surabaya menyesalkan adanya cuitan tersebut

Tribunnews/Jeprima
ILUSTRASI SAMPAH - Sampah menumpuk di pinggir laut di kawasan Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu (31/7/2019). Tumpukan sampah tersebut didominasi sampah plastik yang sengaja dibuang di pinggir laut. Tribunnews/Jeprima 

Sebab, menurut Fikser, Marco telah menyerang pribadi Risma.

"Yang jelas menyesalkan, apa yang di-tweet oleh Marco sudah menyerang personal itu, kita menyesalkan," kata Fikser, dihubungi Jumat (2/8/2019).

Baca: Kreatif, Edukasi Sedekah Sampah di Festival Cisadane 2019

Namun, Fikser tidak ingin menambah panas situasi yang ada. Ia hanya mempersilakan publik untuk menilai sendiri.

"Saya kira publik yang menilailah, kami tidak bisa menilai ke sana, kami tidak ingin berbicara untuk memanasi situasi, hanya kita menyesalkan apa yang disampaikan," ujar dia.

Sesalkan twit Marco, dibawa ke ranah hukum

Ia menegaskan, sejak awal Risma tak pernah berniat mencampuri urusan permasalahan sampah di Jalarta.

Apa yang dilakukan Risma, menurut Fikser, hanya menjawab pertanyaan DPRD DKI yang melakukan studi banding pengelolaan sampah di Surabaya, Senin (29/7/2019) lalu.

"Jadi dari awal itu Bu Risma tidak ada urusannya mencampuri urusan apa yang di Jakarta, mereka datang belajar dan Ibu hanya menjelaskan tentang program yang telah dilakukan di Surabaya," ujarnya.

Baca: Anies Baswedan Sebut Serangan Soal Sampah untuk Gubernur Sebelumnya, Bestari Barus : Terlalu Baper

Meski demikian, Fikser mengaku bahwa Pemkot Surabaya akan mempertimbangkan dengan serius untuk membawa cuitan Marco tersebut ke ranah hukum.

Ia menyampaikan, bidang hukum Pemkot Surabaya tengah mempelajari dan melakukan kajian hukum dari cuitan Marco itu.

"Terkait dengan twit itu, selain kita menyesalkan, kita sedang mendiskusikan hal ini dengan bagian hukum untuk kita lihat dari kajian hukumnya bagaimana nanti, kita lagi pelajari," kata dia.

Perang terbuka merugikan kedua pihak

Sementara itu, peneliti senior Surabaya Survei Center (SSC) yang juga Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menyampaikan, cara dan tindakan yang dilakukan Pemkot Surabaya dinilai konyol.

Sebab, apabila Pemkot Surabaya terpancing, kata Surokim, maka akan menunjukkan kelas yang sama dengan apa yang dicuitkan Marco.

Baca: Indonesia Terus Genjot Ekspor Bawang Merah ke Berbagai Negara

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan