Fakta-Fakta Komunitas Jomblo Katolik, Jodohkan 50 Anggota Hingga Jadi Tempat Single Cari Kebahagiaan
Sejak awal, KJK dirancang hadir bagi orang-orang Katolik usia dewasa – bukan muda-mudi berusia sekolah atau mahasiswa.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi minoritas di Indonesia adalah tentang keleluasaan yang hilang, apalagi jika menyangkut pokok yang sulit dilonggar-longgarkan iman dan pernikahan.
Peluang seorang beragama Katolik di Jakarta untuk menemukan pasangan hidup yang cocok telah dipersempit dari segi populasi.
Peluang tersebut, di atas kertas, tentu tak sebesar saudara-saudara muslim, misalnya. Itu fakta.
Masalahnya, standar masyarakat seolah memaksa seseorang kawin tak lebih dari usia 30 tahun.
Dengan struktur sosial yang bagai tak berpihak pada mereka, wajar rasanya bila beberapa orang Katolik di Jakarta melajang hingga usia yang dipandang tak lazim oleh masyarakat, bahkan menikah beda agama.
Fakta ini mendorong Alexander Bayu bersama koleganya mendirikan Komunitas Jomblo Katolik tahun 2010 lalu dan kini telah tersebar di Jawa dan Sumatera.
Baca: Lama Jomblo, Selena Gomez Kini Siap Membuka Hati
Nah berikut ini fakta-fakta terkait KJK ini bersumber dari penjelasan Agatha Garcia, Ketua Komunitas Jomblo Katolik Regional Jakarta. KJK regional Jakarta sendiri memiliki 200 anggota
1. Member Jakarta itu rentang usianya rata-rata 30-40 tahun.
"Itu rentang usia galau," ujar Agatha Garcia, Ketua Komunitas Jomblo Katolik Regional Jakarta kepada Kompas.com, Sabtu (27/7/2019).
Agatha menuturkan di rentang usia itu, banyak laki-laki dan perempuan merasakan tekanan mendapati situasi di mana teman-teman hingga sudara sudah menikah dan memiliki anak.
“Tekanan-tekanan seperti itu sering membuat seseorang merasa terburu-buru menikah. Kadang, ketergesaan itu enggak bisa disikapi dengan baik," ungkap Agatha.
Istilahnya, sebut dia, "siapa saja yang mau menikahi gue, hantam saja". "Begitu pikir mereka. Enggak lagi memperhatikan lagi soal dasar iman. Besar kemungkinan jadi masalah buat mereka sendiri setelah menikah,” ucap Agatha di Taman Suropati, Jakarta Pusat, saat diwawancarai Kompas.com.
2. Anggotanya Usia Kerja
Sejak awal, KJK dirancang hadir bagi orang-orang Katolik usia dewasa – bukan muda-mudi berusia sekolah atau mahasiswa.
Saat mendaftar, calon anggota mesti berusia 23-50 tahun, suatu rentang usia yang ditaksir merupakan usia kerja.