Kamis, 2 Oktober 2025

Cta-cita Mulia Karim, Bocah 10 Tahun yang Sekolah Sendirian Naik Commuter Line

Karim pergi ke sekolahnya di Depok menggunakan KRL commuter line. Tak ditemani orangtua, ia berangkat seorang diri

Editor: Fajar Anjungroso
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Kebersamaan Karim (kiri) dan Diana, sang nenek (baju garis-garis) di sekolah nonformal Master Depok, Jawa Barat, Selasa (30/4/2019) 

Dari Stasiun Kemayoran, Karim menempuh perjalanan 1,5 jam sampai ke Stasiun Depok Baru.

Dari stasiun, ia berjalan kaki sejauh 550 meter atau sekitar 7 menit menuju Sekolah Master.

Mandiri tinggal bersama kakek dan nenek

Sejak kecil, Karim sudah tinggal bersama kakek dan neneknya. Ibu Karim meninggal tahun 2018 karena sakit paru-paru,

Sementara, ayah Karim tinggal di Manggarai. Menurut Diana, sejak kecil Karim biasa ditinggal pergi oleh orangtuanya karena sibuk dengan urusan masing-masing.

“Jadi seperti tidak ada yang peduli sama Karim, saya kasihan sama ini anak. Tapi sekarang jadi banyak yang sayang sama Karim,” ujar Diana.

Diana bercerita, saat masih bayi, Karim kerap keluar masuk rumah sakit akibat mengalami gizi buruk.

Baca: Kini Karim Tak Perlu Lagi Berangkat Sendiri dari Kemayoran ke Depok untuk Bersekolah

"Dulu Karim ini bayi gizi buruk, badannya kurus banget. Sejak kecil enggak diperhatikan orangtuanya, makanya langsung saya ambil dan urus dia sejak bayi," kata dia.

Awalnya, Diana bersama sang cucu tinggal di daerah Situ Lio, Depok. Namun, sejak tahun 2016, ia bersama sang cucu pindah ke daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dengan hasil botol-botol bekas yang dipungutnya, Diana bisa menghidupi kebutuhan sehari-hari.

Setiap pulang sekolah, Karim selalu menyempatkan diri membantu neneknya untuk memunguti botol-botol bekas tersebut.

“Ditambah saya kan lagi sakit, dia yang jalan kadang pulang sekolah ngangkutin botol-botol bekas. Dia tuh tahu banget kalau neneknya lagi sakit, kakinya dipijetin,” ucapnya.

Diana berharap cucunya dapat menjadi orang yang sukses. Ia mengatakan, cucunya tersebut dapat bercita-cita menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara.

Karim mempunyai impian menjadi tentara karena suka menonton film perang.

“Dia itu suka film perang terus dia selalu bilang ke saya, “Nek, aku nanti mau jadi TNI supaya bisa lindungi Indonesia dan orang banyak',” ucap Diana.

Diana selalu berdoa cucunya dapat menggapai cita-citanya. “Saya mah hanya bisa berdoa saya bisa sekolahin dia sampai nanti dia jadi tentara biar buktiin ke orang-orang kalau orang kecil juga bisa sukses,” tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Karim Pergi Sekolah, Bangun Pukul 03.00 dan Sendirian Naik KRL dari Kemayoran ke Depok".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved