Turap Ambrol Hanya Ditahan Bambu oleh Pengembang Perumahan, Warga Cilodong Was-was Longsor Susulan
Hal itu membuat sejumlah warga RW 18 khawatir akan terjadi longsor susulan lantaran hujan masih kerap mengguyur permukiman mereka.
Laporan Reporter Warta Kota, Gopis Simatupang
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Warga RW 18 di perumahan Pondok Tirta Mandala, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, khawatir bakal terjadi longsor susulan di lokasi turap Kali Cijantung yang ambrol, Rabu (20/2/2019) lalu.
Saat Warta Kota menyambangi lokasi turap yang ambrol, Senin (4/3/2019), pengembang perumahan Azzura Park, sebagai pihak yang membangun turap itu, hanya menahan bekas longsor dengan beberapa bambu yang ditancapkan sepanjang kira-kira 50 meter.
Hal itu membuat sejumlah warga RW 18 khawatir akan terjadi longsor susulan lantaran hujan masih kerap mengguyur permukiman mereka.
Bambu yang digunakan sebagai penahan dinilai tidak akan kuat menahan tebing turap setinggi kira-kira lima meter itu. "Kita berharap dipasang beronjong (penahan turap sementara). Kalau cuma bambu enggak akan kuat," ujar Mulyono (47), salah satu warga setempat.
"Apalagi hampir tiap hari hujan deras. Kalau cuma dikasih bambu pasti akan longsor lagi. Ini aja bambunya udah pada miring-miring karen ketekan sama tanah," bilang Mulyono.
Suhendra (52), warga lainnya, mengatakan, pengembang sudah berjanji akan segera membangun ulang turap yang jebol dengan konstruksi yang lebih kuat.
Namun, hampir dua pekan setelah kejadian, belum ada tanda-tanda turap akan kelar dibangun.
"Waktu itu sempat bilang katanya dua minggu selesai (dibangun). Tapi ini udah mau dua minggu cuma dikasih bambu begini. Kita mohon perhatian pengembang supaya cepat dibangun, karena kalau longsor lagi, kita juga yang jadi korban," harapnya.
Sementara itu, Lurah Sukamaju, Nurhadi, mengatakan bahwa saat ini masih dalam proses pembangunan turap baru. "Iya, memang katanya sih mau dibangun ulang. Mau enggak mau harus dibangun ulang," kata Nurhadi kepada Warta Kota.
Nurhadi mengaku belum menerima penjelasan dari pengembang Azzura Park terkait kemungkinan kesalahan konstruksi dalam membangun turap. Dia hanya berharap turap yang akan dibangun lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
Selain itu, Nurhadi mengungkapkan, pengembang wajib memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak langsung akibat turap ambrol tersebut.
Meski tak ada rumah warga yang hancur, reruntuhan turap yang ambrol menyumbat aliran Kali Cijantung hingga membuat beberapa rumah kebanjiran.
"Kan limpasan airnya masuk ke dalam tuh. Kena mebelnya, barang elektroniknya. Jadi mereka suruh ngitung sama-sama berapa kerugiannya, nanti nilai kerugiannya diganti sama pengembang," ucapnya.
Dari hasil pendataan, lanjut Nurhadi, ada lima bangunan yang terdampak banjir akibat longsor, terdiri dari empat rumah warga dan satu balai warga.
Baca: Setelah 50.000 Km Pemakaian, Biaya Perawatan Xpander Diklaim Tetap Lebih Rendah dari Kompetitor
Dia mengatakan, pengembang sudah berjanji akan memberi kompensasi. Namun, dia tidak tahu nilai kompensasinya.
"Jadi nilai kompensasi mereka langsung sama (ketua) RW-nya, nyurvei kerugiannya berapa. Saya enggak dikasih tahu enggak apa-apa, yang penting diberesin masalahnya. Pengembang ada komitmen untuk memperbaiki, sama ada kompensasi ke masyarakat yang kena limpasan air," kata Nurhadi.
Baca: Astra dan Gojek Dirikan Perusahaan Patungan dan Tambah Investasi 100 Juta Dolar
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga sore hari menyebabkan ambrolnya turap Kali Cijantung yang memisahkan perumahan Pondok Tirta Mandala dan Azzura Park di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Rabu (20/2/2019).
Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu. Namun, reruntuhan turap atau tembok penahan kali menimpa sebuah balai RW.
Turap setinggi delapan meter tersebut runtuh sepanjang kira-kira 50 meter sekitar pukul 16.30 WIB saat sedang hujan lebat.
Tak hanya merusak balai RW, reruntuhan turap menyebabkan aliran Kali Cijantung terhambat dan meluap ke jalan lingkungan Pondok Tirta Mandala. Beberapa rumah warga juga kebanjiran dan mengakibatkan barang-barang milik warga.