Pemandu Lagu yang Ditemukan Tewas di Mampang Prapatan Diketahui Sudah Lima Hari Tidak Masuk Kerja
Pemandu lagu ditemukan tewas di rumah Kost 21 yang terletak di Jalan Mampang Prapatan VIII, Kompleks Bappenas, Tegal Parang, Jakarta Selatan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah wanita yang ditemukan di dalam lemari pakaian diketahui sudah lima hari tidak masuk kerja.
Diketahui korban bernama Ciktuti Iin Puspita (22) dan bekerja sebagai pemandu di tempat karaoke di bilangan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Ia ditemukan tewas di rumah Kost 21 yang terletak di Jalan Mampang Prapatan VIII, Gang Senang, Kompleks Bappenas RT 03 RW 01, Tegal Parang, Mampangprapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018).
Diduga ia dibunuh lantaran ada sejumlah bekas luka di bagian kepala.
Baca: Sebelum Ditemukan Tewas, Pemandu Lagu Sempat Menerima Dua Orang Tamu di Kamarnya
Iin ditemukan tewas berawal dari kecurigaan pembantu rumah kos yang mencium bau busuk dari kamar korban.
Korban sudah menempati rumah kos tersebut sejak tiga tahun terakhir.
Beberapa rekan korban berdatangan hingga Selasa petang.
Mereka mengaku teman seprofesi Puspita.
Baca: Jubir BIN Sebut 50 Penceramah di Masjid Lingkungan Pemerintah Sebarkan Kebencian
Seorang rekan kerja datang dengan berlinang air mata pada Selasa malam.
Ia mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya Iin.
"Kaget pas dikabarin dia meninggal. Saya rekan kerjanya dia sudah lumayan lama," kata perempuan yang enggan menyebut nama.
Menurutnya, Iin sudah lima hari tidak masuk kerja.
Para rekan kerjanya sempat saling bertanya satu sama lain soal keberadaan Iin sebelum jenazahnya ditemukan.
Namun, tak ada sat pun yang tahu keberadaan Iin.
Baca: Pemain Terbaik Piala AFF 2010 Sampaikan Pesan Penting Buat Kapten Persib Bandung
Upaya menghubungi ponsel Iin juga sia-sia.
"Kalau enggak salah sejak Kamis dia sudah tidak masuk kerja," sebutnya sembari melenggang pergi.
Sementara, para rekan korban lain menolak berbicara.
Rumah kos yang ditempati korban terbilang mewah dengan tarif Rp 2 juta per bulan.
Setiap kamar dilengkapi pendingin ruangan, lemari, dan kamar mandi.
Bangunan dua lantai bergaya modern dengan pintu gerbang menjulang sekitar dua meter.
Iin menempati kamar di bagian bawah.
Sejak penemuan mayat, polisi berjaga di depan gerbang.
Tidak ada seorang pun, termasuk wartawan, yang boleh masuk ke area rumah kos.
Iin dikenal sebagai perempuan berparas cantik dengan kulit putih dan tubuh semampai.
Ketua RT 03 Hajah Mamnun mengatakan, Iin bersama beberapa temannya sering terlihat sekitar pukul 19.00, saat ia hendak berangkat ke tempat kerjanya.
"Kalau habis maghrib dia naik ojek online ke tempat kerjanya. Saya tidak kenal baik dia, karena dia sering tidak berada di kos meskipun dia orang lama di kos itu," kata Hajah Mamnun ditemui Warta Kota dikediamannya.
Ia bilang, Iin berasal dari daerah Sumatera Selatan dan kerap membawa pempek sebagai oleh-oleh untuk penjaga kos usai pulang ke kampung halaman.
"Kalau soal kehidupan pribadinya lebih jauh saya tidak tahu. Karena dia juga tidak pernah bikin surat izin tinggal sementara kepada saya," imbuhnya.
Penulis: Feryanto Hadi
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Pembunuhan di Mampangprapatan, Pemandu Lagu Ditemukan Tewas: Sudah Lima Hari Tidak Bekerja