Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembunuhan di Bekasi

Air Mata Guru Saat Bacakan Surat Terakhir Sarah

Dia membacakan surat yang sempat diunggah Maya, ibunya di Facebook. Surat yang sempat ditulis saat perayaan Hari Ayah.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Amriyono
Suasana di Sekolah Dasar Imanuel Pondok Melati Bekasi 

Dia juga menceritakan, sehari sebelum meninggal, Sarah mengeluh tangannya bau amis. Tujuh kali dia meminta untuk mencuci tangan, karena bau tidak kunjung hilang.

"Cuci tangan terakhir, akhirnya dia pakai sabun," tukasnya.

Lebih dari Satu Orang

Polisi membuka dugaan bahwa pelaku pembunuhan satu keluarga di Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi, lebih dari satu orang.

"Ya itulah (terduga pelaku pembunuhan lebih dari satu orang)," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/11)

Pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi hingga kini masih diburu polisi. Indarto mengaku belum bisa berkata banyak terkait perkembangan kasus ini agar tidak menggangu penyelidikan. Dirinya meminta masyarakat membantu dengan doa agar pihak kepolisian bisa secepatnya mengungkap terduga pelaku pembunuhan.

"Mohon doa restu mudah-mudahan tim sudah temukan titik terang. Mudah-mudahan dalam dekat kita bisa ungkap pelakunya," tambah Indarto.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan telah melakukan penyitaan terhadap sejumlah barang bukti dari tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan satu keluarga di Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Pemeriksaan ini dilakukan selain pemeriksaan beberapa saksi mulai dari kerabat hingga tetangga korban.

"Baju korban, semua yang ada kaitannya kami jadikan barang bukti. Ada banyak, tidak bisa saya sampaikan semuanya, gak mungkin. Yang penting ada kita kumpulkan, saksi-saksi sudah kita periksa," ujar

Meski telah melakukan olah TKP dan menduga terduga pelaku pembunuhan lebih dari satu. Namun polisi tak mau cepat menyimpulkan terkait dugaan pelaku pembunuhan ini.

"Ya sama. Masih kita lakukan penyelidikan tetap. Masih kita evaluasi, belum bisa kita sampaikan," tukas Argo.

"Intinya yang pertama dari tim masih bekerja mulai dari dua metode. Kalau pembunuhan ada induktif dan deduktif. Induktif kita mencari TKP apakah ada barang bukti ditinggalkan, barang buktinya apa yang kita temukan, apa sidik jari atau bekas kaki dan sebagainya," tambah Argo.

Seperti diketahui, sebanyak empat orang ditemukan tidak bernyawa dalam kediamannya di kawasan Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Selasa 13 November 2018 pagi tadi.

Mereka diduga korban pembunuhan.Keempat orang tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan dua orang anaknya.

Keempat orang tersebut yakni, Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).(amryono prakoso/tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved