Sabtu, 4 Oktober 2025

12 Jam Tertimbun Tanah, Pekerja Galian di Penjaringan Dievakuasi dalam Kondisi Tak Bernyawa

"Setelah tim evakuasi bekerja sejak kemarin, akhirnya pada hari Rabu sekitar pukul 04.50 WIB, korban yang tertimbun berhasil ditemukan"

Editor: Choirul Arifin
WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN
Proses evakuasi Tarno (42), pekerja galian yang tertimbun tanah lebih dari 12 jam, di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, akhirnya berhasil dievakuasi, Rabu (2/5/2018) dini hari. 

Tarno adalah salah satu dari belasan pekerja kontraktor PT Bone Mitra Abadi.

Baca: Aneh, RSUD Tarakan Tak Cantumkan Penyebab Tewasnya Rizki Terkait Bagi-bagi Sembako di Monas

Baca: Pemerintah Janjikan Tambah Anggaran Subsidi Solar

Kontraktor itu yang bertugas menggali lubang pipa dalam proyek pemasangan jaringan distribusi ke Rusun Penjaringan Tower 1 dan 2, khususnya Blok E, F dan G di Jalan Tanjung Wangi, hingga Jalan Tanah Pasir, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Pekerjaan galian pipa ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan memperluas jaringan air bersih di Wilayah Jakarta Utara. Pekerjaan tersebut dikerjakan sejak tanggal 22 Januari 2018 selama 120 hari kalender," jelasnya dalam siaran tertulisnya, Rabu (2/5/2018).

Menurut Erlan, teknik yang dilakukan pada saat kejadian merupakan horizontal drilling karena tidak memungkinkan untuk melakukan open cut mengingat kondisi di atasnya adalah jalan raya.

"Harusnya jadi pertimbangan kontur tanah, tapi kita akan cek. Ini tuh untuk nyambung pipa dari seberang ke arah Rusun Penjaringan. Target pengerjaan 120 hari selesai. Ini hampir kelar bagian sini, seluruhnya sudah 90 persen," katanya.

Dengan adanya insiden kerja ini, untuk sementara proyek tersebut dihentikan karena sudah dipasangi garis Polisi. Hanya saja untuk proyek terkait lainnya tetap berjalan seperti biasa.

"Ini di-police line jadi harus berhenti, tapi ruas lain tetap berjalan. Ini terpaksa berhenti karena polisi masuk. Kita punya standar K3, kalau itu diterapkan mestinya nggak akan terjadi. Sekarang kita lihat apa sudah sesuai atau tidak," ujar Erlan lagi.

"Kita prihatin dan menyesalkan ini terjadi. Tapi yang saat ini kita fokuskan adalah penanganan korbannya. Ini kontraktor sudah biasa, kalau dengan PAM Jaya sudah 2-3 tahun, sudah pengalaman," tambahnya.

Bergetar

Salah seorang saksi, Bahrudin (40), mengatakan bahwa pekerja yang tewas tertimbun tanah dikarenakan ia berada di dalam lubang galian.

Sedangkan tiga temannya yang lain berada di posisi masing-masing, dimana satu orang berada di atas permukaan.

"Ini korban di dalam lubang galian. Dua temannya di bawah juga tapi nggak di dalam tanah, makanya bisa selamat pas longsor," ungkap Bahrudin yang sehari-hari menjadi tukang ojek yang mangkal tidak jauh dari lokasi kejadian.

Dikatakan Bahrudin, lubang galian berada persis di bawah jalan raya dengan kedalaman sekitar tiga hingga empat meter.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved