Tak Dapat KJP, Rohmawiyah: Apa Karena Anak Saya Bawa Handphone Bagus?
Namun ia suka heran dengan masih banyaknya siswa-siswi yang memiliki perlengkapan sekolah yang layak.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) serentak berlangsung sejak Senin (2/4/2018) silam.
Namun, hingga saat ini Orang Tua Murid, Rohwaniyah belum memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang ditujukan bagi warga kurang mampu untuk meringankan keperluan sekolah anaknya.
Rohwaniyah, telah berusaha mengajukan permohonan KJP kepada pihak Sekolah.
"Awalnya kan kita ajukan dulu ke sekolah melengkapi KTP dan persyaratan lain tapi dari pihak sekolah enggak ada respon cukup lama. Baru akhirnya bilang belum disetujui," ujarnya pada TribunJakarta.com, Selasa (3/4/2018).

Namun ia suka heran dengan masih banyaknya siswa-siswi yang memiliki perlengkapan sekolah yang layak.
"Saya ngeliat sepatu dan baju siswa siswi teman anak saya masih kurang layak padahal KJP dapet," katanya di Gang Yusuf, Jati Padang, Jakarta Selatan.
Baca: KJP Plus Bisa Ditarik Tunai, Sandiaga: Untuk Bantu Warga
Pengeluaran hidup yang harus Rohwaniyah beserta Suami tambal, menguras waktu sehingga Rohwaniyah tak sempat mengurusi itu secara berkelanjutan.
"Saya kalau ada rapat orang tua di sekolah enggak bisa hadir. Karena saya kerja jadi tukang cuci banyak yang saya pegang selain itu keliling ngurut. Suami saya juga kan dia kerja bangunan," keluhnya.
Padahal meskipun anaknya bersekolah di sekolah swasta, siswa disana juga akan mendapatkan KJP namun tidak dengannya.
"Swasta juga banyak yang dapet. Apa karena anak saya bawa handphone bagus kah? Soalnya itu kan nambah-nambah dia sendiri. Kadang jadi model rias anak saya," terangnya.
Rohwaniyah berharap anaknya segera lulus dan mencari pekerjaan untuk membantu menghidupi ibu dan ayahnya.
"Saya bilang ke anak saya empat hari ini maksimalin biar lulus UN kemudian cari kerja di perhotelan. Anak saya sewaktu magang sempat di hotel Arya duta hingga Shang-Rila dibayar dua juta per bulan," ungkapnya.