Rabu, 1 Oktober 2025

Proyek LRT Kelapagading-Velodrome Roboh, Polisi Harus Umumkan Hasil Investigasinya

Masyarakat harus tahu secara jelas penyebab robohnya bentang LRT disana pada 22 Januari 2018 lalu.

Editor: Choirul Arifin
WARTA KOTA/PANJI BASKARA RAMADHAN
Pemasangan Box Girder LRT Jakarta Velodrome - Kelapa Gading. 

Baca: Bukan Hoax, Dinas KPKP DKI Jakarta Pastikan yang Viral di Media Sosial Itu Telur Asli

Baca: Alasan Gerindra Memilih Bulan April untuk Deklarasikan Prabowo Capres 2019

Kelima, kata Neta, apakah ada kerugian negara dalam hal ini.

"Semua ini perlu dibuka ke publik atau pengadilan (jika ada indikasi pidana) agar kasus serupa tidak terulang. Jika kasus ini tidak dituntaskan polisi dikhawatirkan kualitas pembangunannya tidak sesuai harapan. Artinya, sekarang saja sudah ambruk, bagaimana nantinya jika proyek itu sudah digunakan masyarakat. Inilah yang patut dicermati," ujar Neta. 

Direktur Proyek PT Jakpro, Allan Tandiono, mengatakan masih menunggu hasil dari Kemenpupera dan Puslabfor. 

Menurut Allan, PT Jakpro tak jadi menginvestigasi internal karena langsung dipimpin Kemenpupera. 

Tapi Allan mengatakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) sudah mengecek dan tak ditemukan adanya kesalahan syarat maupun prosedur. 

Makanya, ucap Allan, Kemenpupera mengizinkan proyek dilanjutkan walau belum ada hasil yang jelas terhadap penyebab robohnya bentang box girder tersebut. 

Sementara Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi, membantah anggapan adanya kekurangan material beton sebagai penyebab robohnya bentang box girder. 

"Hasil labnya sudah ada. Ada datanya," kata Satya sambil tertawa.

Uji laboratorium itu dilakukan Kemenpupera sebelum memutuskan memberi izin PT Jakpro melanjutkan proyek tersebut. 

Menurut Satya, hasil uji laboratorium material beton disana menunjukkan jumlah material beton diatas spesifikasi minimum. 

Kebutuhan kuat beton 42 MPa, tapi hasil uji wet join di lokasi proyek yang roboh mendapatkan hasil 46 MPa. 

"Sedangkan untuk box girder 52 MPa rata atasnya. Juga untuk kualitas besi strand dan alat stressing jack, semuanya sesuai spesifikasi," kata Satya. 

Tapi Satya mengakui belum ada kesimpulan terkait penyebab roboh dan menjadi kewenangan Kemenpuper untuk mengumumkanya.

Sebelumnya Ketua Komisi D DPRD DKI, Iman Satria, menyebut pihaknya harus tahu hasil investigasi tersebut.

Apabil diketahui ada kekurangan material, maka proyek harus dihentikan dan dilakukan pengecekan di setiap bentang box girder yang sudah terpasang. "Takutnya nanti sama kondisi yang di bentang lainnya. Itu kan bahaya," ujar Iman. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved