Wabah Difteri
Orangtua Antivaksinasi, Anaknya Meninggal Gara-gara Difteri
'Difteri disebabkan infeksi bakteri. Gejalanya ya batuk, pusing, dan mual. Umumnya bakteri itu menyerang...'
Dilaksanakan di Posyandu maupun kunjungan ke rumah masyarakat.
"Kami juga sudah melakukan langkah-langkah terkait kejadian luar biasa (KLB) difteri," kata Lisa.
Langkah-langkah tersebut di antaranya komunikasi informasi dan edukasi (KIE), edukasi melalui spanduk atau poster, surat edaran kewaspadaan, serta penguatan jejaring konsolidasi dengan pendidikan dan kesehatan. Jika terjadi kasus, segera rujuk ke rumah sakit.
"Harus diperiksa juga di sekitar lingkungan. Pemeriksaan tenggorokan untuk memastikan kuman penyebab. Minum obat dari tenaga medis," paparnya.....
Menular
Penyakit difteri juga mewabah di Bekasi.
Sebanyak 12 orang di Kota Bekasi terserang penyakit itu. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati mengatakan, 12 orang yang terserang penyakit itu tercatat sejak Januari hingga 6 Desember 2017.
Dari 12 orang tersebut, empat di antaranya berusia dewasa sedangkan delapan sisanya adalah anak-anak.
Meski begitu, dia memastikan seluruh pasien tersebut tidak ada yang sampai meninggal dunia.
Sebab semua pasien yang didiagnosa penyakit ini langsung mendapat pelayanan kesehatan.
"Sejauh ini semua pasien sudah sembuh karena langsung mendapatkan perawatan dari petugas kesehatan," kata Dezi di Plaza Pemerintah Kota Bekasi pada Kamis (7/12).
Baca: Setelah Dua Putranya, Titi Kamal dan Christian Sugiono Ingin Nambah Momongan Lagi
Dia mengatakan, ada banyak faktor yang memicu terjadinya penyakit ini.
Salah satunya adalah karena lemahnya daya tahan tubuh.
Sementara untuk anak-anak, karena belum mendapat vaksin dasar yakni difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) dari tingkat I hingga III.