Kali Jati Bunder Dipenuhi Sampah Pembalut Wanita dan Popok Bayi
Selain terlihat kumuh, airnya pun menghitam. Sampah-sampah plastik, kayu, dan botol air mineral pun memenuhi aliran kali.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kali Jati Bunder di Jalan Lontar Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tepatnya sebelum Kantor Kelurahan Kebon Melati, sempat menjadi perbincangan di media sosial lantaran kondisinya yang memprihatinkan.
Meski sudah dibersihkan, banyak warga yang tinggal di bantaran kali tersebut, tak menghiraukan imbauan petugas kebersihan.
Selain terlihat kumuh, airnya pun menghitam. Sampah-sampah plastik, kayu, dan botol air mineral pun memenuhi aliran kali.
Banyak pula warga yang membuang bekas cucian piring ke kali itu, lantaran tempat mereka mencuci piring terletak tepat di bawah aliran kali.
Munzir, Kepala Regu UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat menceritakan, kondisi kali yang kotor nyaris ditemui setiap hari.
Ia bersama tujuh temannya kerap membersihkan berbagai macam sampah, mulai dari plastik, popok bayi, hingga pembalut bekas.
"Sampah wajib di sini itu pembalut sama pampers. Kalau pembalut itu dibuang di dalam rumah bau, jadinya di buang ke kali," ungkap Munzir saat ditemui di lokasi, Selasa (5/12/2017).
Munzir mengatakan, setiap hari petugas oranye dari UPK Dinas Lingkungan hidup selalu melakukan bersih-bersih di Kali Jati Bunder.
Peralatan yang digunakan mulai dari sepatu boot, kayu, hingga garpu sampah.
“Setiap hari mulai dari jam 8 sampai jam 12 siang. Kita di sini timnya ada tujuh orang, kadang yang libur cuma satu, jadi berenam,” jelasnya.
Baca: Lion Air Janji Pecat Pilotnya yang Terbukti Pakai Narkoba di Kupang
Meski Kali Jati Bunder dibersihkan setiap hari, ia mengatakan kondisi kali kembali kotor dalam hitungan jam. Hal itu dikarenakan kesadaran warga sekitar yang tidak peduli akan lingkungannya.
“Kita sering nasihatin, tapi mereka iya iya aja. Nanti di belakang kita beda lagi. Kita jalan sedikit aja, nanti ada lagi sampah baru,” bebernya.
Karung-karung bekas sampah juga sudah ditempatkan di sudut kali, yang nantinya diangkut menggunakan truk sampah. Munzir mengingatkan kepada warga sekitar untuk tidak lagi membuang sampah di kali.
“Ya harus buang di karung. Itu sudah kita siapkan ratusan karung di pinggir kali. Kalau kali bersih kan enak,” katanya.
Reporter: Rangga Baskoro