Sandi Kritik Program Ahok Ini, Punya Nama yang Sulit Diucap dan Susah Dikenali Publik
Dia menyebutkan beberapa nama yang bisa jadi penggantinya. Sebut saja, OK Tok, OK Ocare, hingga Tok-tok.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, proses penyusunan anggaran 2018 dimulai era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, yakni rencana kerja pemerintah daerah atau RKPD.
Saat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjabat, penyusunan anggaran memasuki tahap penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Sandi mengaku kembali menyisir anggaran yang dimulai Ahok-Djarot itu saat dirinya menjabat.
Baca: Merinding! Anak Ucapkan Terima Kasih pada Sopir Taksi, Padahal Kata Ibunya, Si Anak Sudah Meninggal!
"Ini kan rezimnya Pak Ahok-Djarot yang masukin (anggaran) kemarin. Jadi, sudah tersisir sebelumnya. Saya sisir lagi kemarin," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (24/11/2017).
Sandi menyebut, penyusunan anggaran sudah beberapa kali "disisir". Dia juga menjelaskan sikap DPRD DKI Jakarta yang mengembalikan KUA-PPAS 2018 karena tidak mengakomodasi program Anies-Sandi.
Sandi mengatakan, mereka mengefektifkan anggaran yang disusun.
Baca: Heboh Kabar Umi Pipik dan Sunu Eks-Matta Menikah Siri, Istri Sah Sunu Akhirnya Buka Suara
Dia bahkan mengaku turut menyisir satu per satu mata anggaran.
"Oh, lihat dong (satu per satu), saya ini orang akuntan," kata Sandi.
Saat ini, DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah membahas R-APBD 2018.
Sandi juga berharap warga turut serta menyisir dan mengawasi pembahasan anggaran itu.
Pembahasan R-APBD 2018 mendapat begitu banyak sorotan dari masyarakat.
Baca: Asisten Dokter Ini Cantiknya Kebangetan, Bikin Pasien Rela Pura-pura Sakit!
Satu per satu mata anggaran dikuliti untuk melihat keefektifannya.