Lolos Audisi Supercard Jabodetabek II, 60 Musisi Jalanan Boleh Ngamen di Mal
Satu di antara yang lolos adalah tim musisi jalanan tunanetra. Mereka merupakan gabungan musisi jalanan dari Jabodetabek yang disatukan IMJ.
TRIBUNNEWS.COM - Tercatat 150 lebih pengamen jalanan se-Jabodetabek, mengikuti program audisi Kartu Bebas Ngamen atau Support Performer Card (Supercard) Jabodetabek II, di Markas Institut Musik Jalanan (IMJ), Beji, Depok.
Dari jumlah sebanyak itu, 60 musisi jalanan akhirnya dinyatakan lolos dalam audisi program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini.
Artinya, 60 musisi jalanan itu berhak mendapat Supercard atau Kartu Bebas Ngamen, misalnya mal, cafe, restoran, tempat destinasi wisata kuliner dan ruang publik lainnya yang lebih layak.
Tentu tempat itu sebelumnya memang sudah disediakan oleh Kemendikbud.
Satu di antara yang lolos adalah tim musisi jalanan tunanetra. Mereka merupakan gabungan musisi jalanan dari Jabodetabek yang disatukan IMJ di audisi ini.
"Cukup banyak musisi jalanan yang berkelas dan sangat baik kemampuan bermusiknya," kata Andi Malewa, pendiri IMJ sekaligus penggagas dan penginisiasi program Supercard ini, Senin (28/8/2017).
Menurutnya pihaknya bersama tim Kemendikbud tidak membatasi jumlah musisi jalanan yang lolos audisi.
Jika para musisi jalanan dianggap kemampuan musiknya mumpuni, pasti dinyatakan lolos.
Audisi digelar di Markas Institut Musik Jalanan (IMJ) di ujung Fly Over Arif Rahman Hakim di Jalan Baru PJKA, Kemiri Muka, Beji Depok.
Audisi dilakukan mirip ajang pencarian bakat bermusik. Para pengamen harus menunjukkan kemampuan musikalitasnya di hadapan dewan juri.
Supercard Jabodetabek II ini merupakan program berkelanjutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial yakni para pengamen jalanan.
Program digagas oleh IMJ, sehingga pelaksanaannya juga dilakukan Kemendikbud bersama IMJ, yang merupakan komunitas pengamen jalanan di Depok.
Gelaran kali ini adalah yang kedua. Yang pertama pada Mei lalu, ada 50 pengamen se-Jabodetabek, yang lolos audisi dari ratusan pengamen yang mendaftar.
Kelima puluh pengamen ini, sudah bermain musik secara reguler di sejumlah mal, resto, cafe di Jabodetabek yang disediakan Kemendikbud. Mereka diharapkan tidak kembali ke jalanan.
Andi yakin program ini merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial terutama musisi jalanan di Indonesia.
"Kami sangat mengapresiasi Kemendikbud yang menjadikan ide kami program mereka," katanya.(*)