Ramadan 2017
Djarot Minta Polisi Tambah Patroli di Daerah Rawan Jelang Lebaran
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat geram dengan aksi kekerasan saat sahur on the road.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat geram dengan aksi kekerasan saat sahur on the road.
Menurutnya, kegiatan itu lebih banyak kerugiannya. Apalagi ada warga yang jadi korban.
"Makanya, aku sudah berkali-kali ngomong ya. Itu bukan sahur tapi itu geng motor. Sahurnya oke silakan, tapi berkali-kali saya ngomong jangan sahur kemudian pakai motor, muter-muter begitu. Itu pasti akan lebih banyak mudharatnya," kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (19/6/2017).
Djarot mengatakan, salah satu cara mengurangi sahur on the road adalah penambahan personel kepolisian di daerah rawan.
"Antisipasinya tentu patroli kita. Kita koordinasi dengan kepolisian untuk patroli di daerah-daerah rawan. kan dulu daerah rawan pasti di Kemayoran, orang trek-trekan di situ. Mungkin menjelang lebaran ya, makanya kita perlu patroli," kata Djarot.
Baca: Masinton: KPK Bodoh dan Konyol Tak Izinkan Miryam Hadiri Pansus Angket
Selain meminta bantuan kepolisian, Djarot juga memerintahkan penambahan personel Satpol PP.
Djarot meminta, setiap hari harus ada Satpol PP yang berjaga.
"Makanya dalam libur panjang ini ada beberapa yang tidak boleh libur dengan sistem gantian salah satuya Satpol PP. Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Damkar harus standby. Oleh sebab itu supaya ada aspek keadilan, mereka yang sudah libur tidak boleh lagi cuti," katanya.