Rabu, 1 Oktober 2025

Naiknya Parah, di Tangerang Harga Jengkol Tembus Rp 80.000 Per Kg Jelang Ramadhan Ini

"Naiknya parah, mendekati harga daging sapi. Sekarang hargajengkol sudah Rp. 80.000 per kilonya," kata Mamat.

Editor: Choirul Arifin
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pedagang melayani pengunjung yang membeli jengkol di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Selasa (25/4/2017). Dalam sebulan terakhir harga jenis komoditas sayuran ini naik dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 52.000 - Rp 55.000 per kilogram. Diperkirakan kenaikan akan terus terjadi karena minimnya pasokan, sementara permintaan diperkirakan akan terus meningkat saat Ramadan nanti. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari lagi bulan suci Ramadan tiba. Harga sejumlah komoditi sayur mayur mulai merangkak naik. Seperti harga jengkol. Di wilayah Tangerang harganya mulai mengalami kenaikan.

Bahkan kenaikannya terasa signifikan. Hal itu diungkapkan langsung Kepala PD Pasar Jaya Kabupaten Tangerang, Jamal.

"Harga jengkol naik di pasar - pasar tradisional di Kabupaten Tangerang," ujar Jamal kepada Warta Kota, Selasa (23/5/2017).

Jamal menyebut pihaknya terus memantau kenaikan hargajengkol yang meroket itu. Dan juga dengan harga - harga komoditas lainnya.

"Kami terus lakukan pengecekan apa saja kebutuhan masyarakat yang naik menjelang Ramadan dan disaat Puasa nanti. Dicari penyebab dan solusinya," ucapnya.

Mamat (42) satu dari pedagang pun mengeluhkan kenaikan harga ini. Ia merupakan pedagang jengkol yang biasa membuka lapaknya di Pasar Sepatan, Kabupaten Tangerang.

"Naiknya parah, mendekati harga daging sapi. Sekarang hargajengkol sudah Rp. 80.000 per kilonya," kata Mamat.

Menurut Mamat, kenaikan harga tersebut berdampak pada kuantitas penjualan.

Lelaki berusia 42 tahun ini mengaku sebelum terjadi kenaikan harga, biasanya per hari bisa menghabiskan dua kwintal jengkol.

Namun saat ini hanya menghabiskan puluhan kilo saja per harinya.

Ia pun mengkhawatirkan akan terus terjadi kenaikan harga.

"Kalau harganya Rp. 80.000 per kilo otomatis pembeli berkurang. Banyak masyarakat juga yang mengurangi pembelian," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Topik (38) satu dari pedagang jengkol.

Ia menuturkan kenaikan harga jengkol ini karena pasokan dari daerah berkurang.

"Kenaikan tahun ini sangat tinggi, harga normal sebelum kenaikan itu hanya Rp. 20.000 sampai Rp. 30.000 per kilonya," papar Topik.

Reporter: Andika Panduwinata

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved