Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Said Aqil Siradj Sebut Tamasya Al Maidah Tak Perlu Dilakukan

Said Aqil Siroj menilai setiap umat Islam boleh memberi penafsiran berbeda soal ayat Al Quran untuk dikaitkan dengan pilihan politik.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Ketua PBNU Said Aqil Siradj membacakan pernyataan seruan moral bersama lima pimpinan organisasi keagamaan lainnya di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyarankan tidak perlu diadakan pengerahan massa ke tempat pemungutan suara (TPS) seperti seruan Tamasya Al Maidah yang akan dilakukan saat pencoblosan Pilkada Jakarta tanggal 19 April 2017 mendatang.

Said Aqil Siradj menilai setiap umat Islam boleh memberi penafsiran berbeda soal ayat Al Quran untuk dikaitkan dengan pilihan politik.

"Pilihan politik itu dari hati nurani. Kalau tidak suka sama seseorang tidak perlu dipilih, kalau suka ya dipilih, saya sudah dari dulu bilang tidak perlu ada demonstrasi, tak perlu ada pengerahan massa," ungkapnya.

Hal itu diungkapkannya saat ditemui di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017).

Walaupun sejalan dengan maklumat Kapolri yang tidak perlu dilakukan pengerahan massa, Said Aqil Siroj mengaku sudah berpendirian tidak perlu ada pengerahan massa sejak lama.

"Dari dulu saya seperti itu, tidak ikut-ikutan Polri lho ya. Kita percayakan saja pada penyelenggara di TPS karena di sana ada KPU, Bawaslu, dan setiap saksi paslon juga ada," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved