Selasa, 30 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Nusron Dampingi Djarot Hadiri Pengajian di Kediaman Agung Laksono

"Kurangi islami apalagi program Ahok-Djarot bagi masyarakat Jakarta," tegas Nusron.

Editor: Hasanudin Aco
Ist/Tribunnews.com
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat terus mengintensifkan komunikasi dan pertemuan dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan. Hari ini, Djarot didampingi Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid menghadiri Silaturahmi dan Pengajian Sahabat Ahok-Djarot, di kediaman Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, di jalan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat terus mengintensifkan komunikasi dan pertemuan dengan masyarakat dalam berbagai kegiatan.

Hari ini, Djarot didampingi Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid menghadiri Silaturahmi dan Pengajian Sahabat Ahok-Djarot, di kediaman Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, di jalan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2017).

Acara yang diikuti ratusan masyarakat Kecamatan jatinegara itu juga dihadiri Dave laksono dan Sekretaris Tim Pemenangan Basuki Djarot, Tb Ace Hasan Syadzily.

Nusron dalam sambutannya menyampaikan ajakan agar masyarakat sebagai pemilih tidak terpengaruh dengan berbagai provokasi dan ancaman dari kelompik tertentu.

Nusron meyakinkan bahwa dalam memilih pemimpin di DKI Jakarta pertimbangannya soal siapa yang sudah terbukti kinerjanya yakni membawa perbaikan dan kemajuan atau tidak.

“Dan kalau bicara itu, tentu Pak Ahok dan Pak Djarot sudah membuktikan banyak perbaikan di Jakarta. Kali yang tadinya kotor dan bau karena berisi limbah akibat pembuangan sampah sembarangan, sekarang sudah ada pasukan oranye yang membersihkan, pembangunan jelas terlihat, pembangunan manusianya juga konkret ada KJP, bahkan ada KJP khusus santri. Jadi mau nyari yang bagaimana lagi kalau yang ada sekarang ini sudah cukup bagus,” kata Nusron.

Nusron mengatakan, mereka yang mengancam rakyat agar tidak memilih Ahok-Djarot dengan argumentasi yang mengkafir-kafirkan itu jelas tidak menghargai keberagaman dan tidak menjalankan nilai-nilai Islam ahlu sunnah wal jamaah. Padahal, Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin sebagaimana diajarkan oleh kyai-kyai NU dan Walisongo dalam menyebarkan Islam ke Nusantara ini.

“Sekarang kalau mau bicara soal program yang Islami, jelas buktinya bagaimana kepemimpinan Ahok-Djarot banyak program-program yang keberpihakannya jelas terhadap umat Muslim. Marbot dan imam masjid diumrohkan, bahkan petukas yang memandikan jenazah juga nanti secara bertahap akan diumrohkan semua. Terus kalau kita lihat, sekarang di Balai Kota ada masjid megah, di Daan Mogot juga dibangun masjid megah, Kalijodo yang dulu jadi tempat maksiat sekarang jadi RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) dan wahana bermain serta wahana olahraga,” jelasnya.

“Kurang islami bagaimana lagi program-program seperti itu?” tegas Nusron yang disambut antusias ratusan peserta pengajian.

Sementara itu, Djarot mengungkapkan bahwa dalam kepemimpinannya bersama Ahok pihaknya selalu berpegang pada prinsip atau di jalan PBNU.

“P Pancasila, B Bhineka Tunggal Ika, N Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan U UUD 1945,” kata Djarot.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved